News
Kenalan sama Denza Z, yang Siap Jadi Rival Porsche!

Nama Denza mungkin belum sefamiliar Porsche atau Ferrari di telinga pecinta supercar. Tapi sub-brand mewah BYD ini gak mau kalah, dan lagi siapin supercar yang gak cuma buat gaya tapi juga siap ngebut di trek lewat Denza Z.
Ini bukan mobil konsep yang cuma buat iseng saja, karena unitnya sudah kedapatan lagi dites serius di Nurburgring, Jerman. Yap, The Green Hell. Tempat di mana cuma mobil bener-bener kencang yang berani turun.
Informasi ini datang langsung dari General Manager Denza, Li Hui, yang ngomong via media sosialnya.

“Supercar kami, Denza Z, kini sedang melaju di lintasan Nurburgring di Eropa. Sebagai supercar berperforma tinggi, Denza Z merupakan hasil kerja ribuan insinyur,” kata Li Hiu.
Sebelumnya, sudah sempat muncul spy shot akhir Oktober kemarin, kelihatan Denza Z ngebut di track terkenal itu. Unit yang dites masih pakai kamuflase penuh, tapi garis-garis bodinya keliatan agresif.
Lampu depannya pakai LED model huruf “L” dan “V”, bumper depan besar dengan tiga air intake, splitter panjang, plus fender yang punya tiga ventilasi pendingin. Di balik ventilasi itu terdapat rem dengan kaliper dan rotor berukuran besar, kasih sinyal kalau ini mobil dibuat buat ngerem dari kecepatan tinggi.
Kap mesinnya juga punya ventilasi tambahan biar suhu drivetrain tetap sejuk. Terus di area wheel arches dan side skirt juga ada bukaan aerodinamis. Di bagian belakang, ada sayap besar yang bikin mobil siap digeber kencang di tikungan.

Selain itu, ada spy shot tambahan dari @SugarDesign yang menunjukkan versi convertible dengan atap soft-top dan konfigurasi empat kursi. Artinya, Denza gak cuma ngerjain satu varian aja.
Ini bagian paling menariknya, kabarnya tenaga Denza Z bisa tembus lebih dari 1.000 hp. Kalau rumor ini akurat, artinya Denza Z bukan sekadar numpang lewat di liga supercar. Mobil ini langsung jadi penantang Porsche 911 Turbo S dan para jagoan EV sport premium lainnya.
Lewat kehadiran Denza Z, merek China ini kayaknya mau nunjukkin kalau mereka sudah cukup pede buat diadu sama nama besar di segmen supercar. Tinggal kita tunggu waktunya saja nih, kapan Denza Z resmi rilis.
News
Kenalan sama Lepas L8, SUV Baru yang Stylish!

Kalau belakangan ini kamu merasa pasar SUV di Indonesia makin ramai, ternyata ada satu merek baru yang hadir dengan pendekatan berbeda. Bukan ikut-ikutan tren, tapi justru mau ngajak kita melihat ulang apa itu elegansi dalam mobil modern.
Namanya Lepas, lewat filosofi Leopard Aesthetics. Mereka ngenalin Lepas L8, SUV 5-seater yang dibuat bukan cuma sebagai kendaraan, tapi perpanjangan gaya hidup penggunanya, natural, percaya diri, dan elegan tanpa harus usaha berlebihan.
Buat Lepas, mobil itu bukan cuma sekadar performa. Mereka percaya kendaraan harus bisa memantulkan karakter pemiliknya, menghadirkan kenyamanan, dan ngikutin ritme kehidupan sehari-hari.
“Lepas L8 kami hadirkan agar elegansi bisa dirasakan setiap hari. Pengguna Lepas adalah individu aktif yang menjalani banyak peran dan ingin tetap tampil percaya diri. Lepas L8 dirancang untuk menyatu dengan ritme itu, menghadirkan kenyamanan, desain, dan teknologi dalam satu pengalaman berkendara yang personal,” kata Arga Simanjuntak, Head of Marketing Lepas.

Spesifikasi Lepas L8
Lewat filosofi Drive Your Elegance, Lepas L8 dibuat untuk mereka yang ingin tampil premium tapi tetap butuh fungsionalitas tinggi. Desainnya yang multi-purpose bikin mobil ini cocok untuk berbagai momen berangkat kerja, anter jemput keluarga, sampai eksplor aktivitas baru di akhir pekan.
Secara tampilan, desain L8 terinspirasi dari keanggunan dan presisi macan tutul. Ada Leopard-inspired Front Fascia, Leopard-Eye Headlights, plus garis desain yang dinamis dan tegas. Detail-detail kecil seperti Elegant Body Paint, Semi-concealed Door Handle, dan Full-Width LED Taillights bikin mobil ini kelihatan modern dan premium, tapi gak berlebihan.
Begitu masuk ke kabin, atmosfirnya langsung berubah. L8 punya Advanced Smart Cockpit kasih ketenangan dan kemudahan. Teknologinya dibuat supaya pengemudi tetap terhubung dengan aktivitas harian. Rasanya harmonis dan pas buat gaya hidup modern.
L8 juga mikirin kenyamanan pengguna sampai ke hal-hal kecil yang sering bikin stres parkir. Lewat fitur Automated Parking Assist (APA) dan Remote Parking Assist (RPA). Jadi, mobil ini bisa parkir sendiri, bahkan ketika kamu gak ada di dalamnya. Cocok buat kamu yang sering berhadapan dengan lahan parkir sempit.
Fitur ini bukan cuma menghemat waktu, tapi juga ngasih ruang untuk kenyamanan fisik dan emosional.
Lepas L8 bakal tampil resmi di GJAW 2025, dan moment ini jadi kesempatan buat brand ini nunjukin visi mereka ke publik Indonesia. Dari desain elegan sampai inovasi pintar yang jadi DNA Lepas, semuanya diramu untuk menawarkan standar baru mobilitas modern lebih personal, lebih canggih, dan penuh karakter.
Buat kamu yang suka otomotif, suka desain, atau cuma pengin lihat SUV yang beda. GJAW 2025 bisa jadi tempat yang pas buat melihat langsung bagaimana Lepas mencoba mendefinisikan ulang elegansi dalam berkendara.
News
Changan Debut di Indonesia! Pilihan Baru Buat Pencinta EV

Makin hari makin banyak pemain baru yang meramaikan pasar otomotif Indonesia, dan kali ini giliran Changan yang resmi melangkah masuk pasar Indonesia.
Buat yang belum terlalu familiar, Changan adalah merek global dari Tiongkok dengan sejarah panjang dalam inovasi dan teknologi cerdas. Nah, kehadiran mereka di Indonesia bukan cuma soal jualan mobil, tapi juga membawa misi besar soal mobilitas berkelanjutan dan pengalaman berkendara yang lebih efisien, ramah lingkungan, dan cerdas buat konsumen Indonesia.
Kehadiran Changan di Indonesia makin diperkuat karena menggandeng Indomobil Group, salah satu grup otomotif terbesar di Tanah Air. Kerja sama ini sekaligus mau menegaskan komitmen jangka panjang Indomobil untuk memperluas portofolio merek globalnya dan mempercepat perkembangan industri kendaraan listrik di Indonesia.
Andrew Nasuri, Director of Indomobil Group, bilang, kehadiran Changan di Indonesia bukan sekadar memperkenalkan sebuah merek otomotif baru, tetapi menghadirkan perspektif baru dalam mobilitas.
“Bersama Changan Automobile, kami bertujuan menghadirkan solusi yang menggabungkan teknologi global dengan pemahaman mendalam terhadap kebutuhan lokal, sehingga menciptakan pengalaman berkendara yang aman, efisien, dan terhubung,” kata dia.
Dari sisi Changan, Ye Pei, Senior Executive Vice President Changan Automobile, juga menegaskan pentingnya posisi Indonesia.
“Indonesia memiliki posisi strategis dalam perkembangan mobilitas hijau di Asia Tenggara. Melalui kemitraan kami dengan Indomobil Group, kami berkomitmen membangun fondasi yang kuat yang mencakup produk, teknologi, dan layanan berkelas dunia untuk mendukung transisi menuju elektrifikasi di Indonesia,” kata dia.
Kalau bicara produk, Changan menyasar konsumen urban modern tipe pengguna yang butuh mobil stylish, efisien, tapi tetap fun buat diajak berkendara.
Setiap model punya detail desain yang halus, kenyamanan kabin yang superior, sampai sistem cerdas yang mutakhir.
Indomobil juga siap mengawal sisi aftersales supaya konsumen gak perlu waswas. Mulai dari bengkel resmi, ketersediaan suku cadang, sampai layanan pelanggan berbasis digital, semua disiapkan. Bahkan mereka sudah merencanakan produksi lokal ke depannya, jadi bukan cuma impor, tapi juga membuka peluang alih teknologi dan memperkuat rantai pasok otomotif di Indonesia.
Inovasi Lewat Investasi Besar
Changan sendiri bukan pemain baru di ranah teknologi. Dalam 10 tahun terakhir, mereka sudah menggelontorkan lebih dari 110 miliar RMB (sekitar Rp 250 triliun) buat penelitian dan pengembangan, khususnya teknologi elektrifikasi dan mobilitas cerdas.
Dengan total 10 pusat R&D di 6 negara, mereka sudah mencatat lebih dari 400 terobosan teknologi. Salah satu yang paling menarik adalah SDA, platform super-digital otomotif yang bisa didefinisikan secara bebas dan berevolusi secara mandiri, yang jadi landasan ekosistem cerdas Changan.
Fokus pada Keberlanjutan
Secara global, Changan sudah beroperasi di lebih dari 103 negara, termasuk Indonesia. Pendekatan mereka fleksibel, artinya teknologi globalnya tetap disesuaikan dengan kebutuhan pasar lokal. Fokus utamanya adalah mobilitas rendah emisi dan masa depan yang lebih hijau.
Sejalan dengan target Net Zero Emission 2060, langkah Changan bersama Indomobil diarahkan untuk mempercepat transisi menuju kendaraan listrik dan ramah lingkungan.
“Kemitraan antara Indomobil dan Changan Automobile menandai babak baru dalam menghadirkan mobilitas yang lebih cerdas dan berkelanjutan bagi masyarakat Indonesia. Kami berkomitmen membawa inovasi yang bermakna dan berkualitas tinggi yang meningkatkan nilai bagi konsumen sekaligus memperkuat ekosistem kendaraan listrik nasional,” kata Andrew.
Nah, dalam kesempatan ini, Changan mau ngundang semua pencinta otomotif datang dan nyaksiin debut resmi dua model pertama Changan di Gaikindo Jakarta Auto Week (GJAW) 2025, tanggal 21–30 November 2025 di ICE BSD City. Jadi gimana, sudah pada siap liat model baru Changan?
News
Suzuki Fronx dan Satria Resmi Go International!

Suzuki Indonesia baru aja ngerayain momen penting, bukan cuma launching, tapi ngirim ekspor perdana dua model sekaligus, yaitu Suzuki Fronx dan Suzuki Satria. Seru banget karena acara ini jadi tanda kalau Indonesia makin mantap jadi basis produksi Suzuki buat Asia Tenggara.
Seremoninya digelar langsung di Plant Cikarang, dan momen ini bukan cuma simbolis, tapi juga jadi penegasan kalau Indonesia memang jadi basis produksi dan ekspor dua model itu untuk kawasan Asia Tenggara.
Buat Suzuki, langkah ini jadi pembuktian kalau pabrik dan ekosistem rantai pasoknya udah siap bersaing di industri otomotif, baik nasional maupun global.
“Ekspor perdana Fronx dan Satria adalah bentuk nyata dari kesiapan Indonesia untuk bersaing pada pasar Internasional. Kami memproduksi kendaraan berstandar global serta mampu menyesuaikan dengan regulasi negara tujuan. Langkah maju ini menegaskan peran Indonesia sebagai salah satu basis produksi strategis Suzuki di Asia Tenggara,” kata President Director PT Suzuki Indomobil Motor, PT Suzuki Indomobil Sales, Minoru Amano.
Dukungan pun datang langsung dari Pemerintah, lewat kehadiran Wakil Menteri Perindustrian Republik Indonesia, Faisol Riza. Jadi makin kebayang gimana kuatnya sinergi antara regulator dan pelaku industri.

Suzuki, dengan dorongan pemerintah, ingin nunjukin kalau produk ekspor mereka punya daya saing dan siap adu performa di tengah ketatnya kompetisi otomotif.
Dari sisi kontribusi ekonomi, Suzuki optimistis banget. Mereka ngitung kalau Fronx dan Satria bakal jadi mesin devisa baru buat Indonesia. Targetnya sampai tahun 2027, Suzuki mau ngekspor 30.000 unit Fronx dan 150.000 unit Satria.
Angka yang lumayan besar, karena itu masing-masing model dikategorikan sebagai produk strategis.
Hitungan internal mereka bilang Fronx bisa nyumbang sekitar 30 persen ekspor mobil Suzuki sampai 2027, sementara Satria bisa nyumbang lebih kurang 60 persen dari total ekspor sepeda motor di periode yang sama.
Untuk tahap awal, daerah tujuan ekspornya masih fokus di Asia Tenggara. Fronx dipilih buat ngisi pasar SUV global yang lagi naik daun, sementara Satria diarahkan ke negara-negara yang demen motor performa tinggi.
Suzuki juga bangga karena produk ekspor mereka gak cuma matang dari sisi konsep, tapi juga punya kandungan komponen lokal yang cukup tinggi.
Fronx misalnya, pakai komponen lokal sekitar 63 persen, sementara Satria bahkan mencapai lebih kurang 82 persen. Artinya, para pemasok lokal baik kualitas maupun kuantitas udah siap support industri ini.

Buat yang belum tahu, Suzuki sebenarnya sudah lama banget main di ekspor, sejak tahun 1993. Waktu itu, model perdana yang mereka kirim ke luar negeri adalah Carry Futura dan RC100. Dan sejak saat itu, konsistensinya gak main-main.
Untuk 2025, Suzuki menargetkan bisa ngirim kurang lebih 40.000 unit mobil dan 30.000 unit sepeda motor. Produk ekspor mereka terbagi dua kategori, Completely Built Up (CBU) dan Completely Knock Down (CKD).
Totalnya sejak 1993, Suzuki sudah mengapalkan lebih dari 0,8 juta mobil dan 1,5 juta motor ke lebih dari 100 negara, mulai dari Asia, Afrika, Timur Tengah, Eropa, Oseania, sampai Amerika Latin.
Hampir semua model yang pernah diproduksi Suzuki Indonesia juga udah merasakan jalanan di luar negeri.
Buat kasih pasokan ekspor yang stabil, Suzuki sudah mempersiapkan fasilitas produksi yang tersebar di Bekasi, Plant Cikarang buat mobil penumpang, Plant Tambun 2 buat mobil niaga, dan Plant Tambun 1 buat sepeda motor. Semua sudah pakai sistem dan teknologi modern.
Investasi Suzuki sejak pertama kali berdiri pun udah lebih dari Rp 22 triliun. Pabrik mereka sudah bisa melakukan proses produksi lengkap, mulai dari pressing, welding, painting, assembling, sampai final inspection.

Mereka juga punya fasilitas powertrain dan seat buat bikin mesin, transmisi, dan kursi sendiri.
Lebih kerennya lagi, Suzuki disokong lebih dari 800 pemasok, dan 55 persen di antaranya merupakan perusahaan domestik. Dari jumlah tersebut, sekitar 32 persen adalah UMKM yang artinya industri ini juga ikut menggerakkan ekonomi akar rumput.
Untuk produksi Fronx, Suzuki bahkan menambah peralatan manufaktur baru pakai robot canggih, dites dengan teknologi Advanced Driving Assistance System, sampai 3D scanning buat cek presisi body.
Suzuki juga punya status Authorized Economic Operator (AEO) dari Direktorat Jenderal Bea Cukai, yang nunjukin kalau mereka taat dan kooperatif sama aturan.
NewsBacaan 2 menitMercedes Benz AMG SL 63 Nampang Di Queen Of Tears
BlogBacaan 2 menitIni 5 Lampu Merah Terlama di Indonesia, Kuncinya Cuma Sabar
NewsBacaan < 1 menitiCar – Mobil Listrik Apple Batal Diproduksi
NewsBacaan 3 menitIntip Perbedaan Hyundai Stargazer X
NewsBacaan 2 menitVF 3 Mini-SUV Elektrik Harganya 227 Jutaan Rupiah
YouTubeReview Modifikasi Semi-alto Hyundai Creta Prime
NewsBacaan 2 menitLampu DRL Audi A3 Terbaru Bisa Diubah Sesuai Selera
BlogBacaan 3 menitMobil Paling Irit BBM, Harga di bawah Rp 300 jutaan!




























