News
Aletra L8 EV, Mobil Listrik Buatan Indonesia Diuji Jakarta–Magelang

Aletra makin serius menunjukkan diri sebagai brand kendaraan listrik buatan anak bangsa yang didedikasikan buat keluarga Indonesia. Hal ini dibuktikan melalui uji performa jarak jauh Jakarta – Magelang bertajuk “Aletra Media Heritage Drive”.
Gak cuma jadi ajang pembuktian performa, efisiensi dan kenyamanan Aletra L8 EV. Tapi juga nunjukin nilai bahwa heritage itu dibangun perlahan lewat komitmen dan konsistensi.
Ini bukan road test biasa. Aletra Heritage Drive dikemas sebagai perjalanan reflektif. Aletra ingin mengajak masyarakat melihat bahwa teknologi bisa jadi bagian dari kehidupan budaya berkendara di Indonesia, di mana mobil bisa buat kerja, jalan bareng keluarga, sampai road trip bareng teman.
“Melalui kegiatan ini, kami ingin membuktikan bahwa riset dan pengembangan yang kami lakukan di Indonesia benar-benar menghasilkan kendaraan listrik yang siap menghadapi kondisi nyata di lapangan,” ucap Andre Jodjana, CEO Aletra Indonesia

Dirancang untuk Kebutuhan Berkendara di Indonesia
Aletra L8 EV hadir sebagai MPV listrik dengan kabin yang luas, menghadirkan kenyamanan khas mobil keluarga Indonesia.
Bukan cuma sekadar platform global yang disesuaikan secara lokal, model ini merupakan hasil pengembangan ulang menyeluruh yang dikerjakan oleh tim teknik Aletra di Indonesia.
“Aletra L8 EV lebih dari sekadar mobil impor, meskipun sejarahnya terkait dengan konsep kendaraan seperti Geely VF11 dan Geely Jiaji. Kami telah melakukan rekayasa ulang fisik secara menyeluruh khusus untuk market Indonesia,” kata Marsellinus Christo Antyo, Product Manager Aletra,
Hal ini mencakup konversi struktural, mulai dari setir kiri menjadi kanan, desain ulang infotainment display, pengembangan konfigurasi 8-seater, hingga kabin yang luas dan fleksibel dirancang khusus sesuai dengan kebutuhan keluarga Indonesia.

Selain melakukan rekayasa struktur, Aletra juga menjalankan proses penyesuaian sistem dan pengujian komprehensif untuk memastikan Aletra L8 EV dapat beroperasi secara optimal dalam kondisi iklim tropis Indonesia.
Di bawah koordinasi tim teknis Aletra, pengembangan ulang dilakukan terhadap sistem kelistrikan kendaraan, termasuk konversi sistem pengisian daya dari standar GBT ke CCS2 yang lebih kompatibel dengan infrastruktur di Indonesia.
Seluruh komponen utama seperti sistem pendingin udara, blower, dan kontrol kualitas udara juga telah melalui proses kalibrasi intensif agar dapat memberikan kenyamanan maksimal di berbagai kondisi cuaca.
Gak cuma itu, sistem suspensi Aletra L8 EV juga disesuaikan melalui serangkaian uji jalan di berbagai kontur medan lokal yang membuatnya layak menyandang predikat “Tuned and Tested for Indonesia”.

Baterai Tahan Lama, Aman, dan Dirakit Lokal
Aletra L8 EV menggunakan baterai LFP (Lithium Ferro-Phosphate) generasi terbaru, kapasitas 64,74 kWh, jarak tempuh sampai 540 km (CLTC). Life cycle-nya bisa sampai 3.500 kali pengisian dan diproyeksikan dapat bertahan hingga 1 juta kilometer dalam penggunaan normal.
Baterai yang digunakan Aletra dikembangkan oleh Geely Group yang telah disesuaikan secara khusus agar kompatibel dengan sistem kelistrikan Aletra L8.
Proses perakitannya dilakukan secara lokal di Indonesia, sebagai bagian dari komitmen Aletra untuk memperkuat kapabilitas manufaktur nasional dan membangun rantai pasok kendaraan listrik yang mandiri di dalam negeri.
Keamanannya pun gak main-main, sel baterai tunggalnya merupakan yang pertama di dunia yang berhasil lolos uji keselamatan tingkat militer (military-grade), sertifikasi IP69K.
Baterai ini dinilai tahan terhadap air dan debu bertekanan tinggi, serta berbagai uji ekstrem seperti pembakaran, tusukan baja, dan perendaman air laut. Selain itu, baterai mobil Aletra L8 EV juga mampu bertahan hingga 90,54% kapasitasnya pada suhu -30°C.

Pertumbuhan Pesat dan Serius Bangun Industri Lokal
Sejak kehadirannya di pasar Indonesia, Aletra terus mencatat pertumbuhan yang konsisten. Selama ajang GIIAS 2025 lalu, Aletra membukukan lebih dari 300 SPK dengan target pengiriman sampai akhir tahun mencapai sekitar 250 unit.
Mobil ini juga sudah dirakit CKD di Purwakarta bareng PT Handal Indonesia Motor, dengan TKDN lebih dari 40%, bukti mereka gak main-main soal lokalisasi.
Selain itu, jaringan dealer Aletra juga terus berkembang, termasuk Pluit, Puri, Bandung, Kemang, dan segera merambah Pekanbaru serta Dewi Sartika.
News
VinFast Limo Green Curi Spotlight di GJAW 2025

VinFast Limo Green berhasil menyita perhatian pengunjung pameran Gaikindo Jakarta Auto Week (GJAW) 2025. Mobil ini sukses dapat banyak pujian dari para pengunjung, termasuk Devan, seorang veteran manajemen fleet yang pulang dari pameran dengan rasa percaya diri bahwa model ini cocok banget buat operasional.
Di booth VinFast, perhatian awal pengunjung biasanya langsung ke VF Wild. Wajar sih.. pick-up listrik konsep ini tampil seperti mobil masa depan. Aura futuristisnya kerasa banget.
Tapi beda cerita ketika mata beralih ke kanan dan melihat Limo Green. Bentuknya lebih kalem, lebih familier. Tapi, justru di sinilah menariknya pengunjung yang datang cenderung lebih lama cari tahu soal Limo Green.
Dengan harga indikatif mulai Rp319 juta, ruang tujuh penumpang yang proper, dan jarak tempuh panjang, Limo Green menawarkan paket yang relevan banget buat pasar Indonesia.
Dimensi Limo Green punya panjang 4.730 mm dan wheelbase 2.840 mm, memang dibuat untuk jadi MPV sejati. Baris ketiga bukan cuma simbolik, tapi bisa beneran dipakai.

Devan, manajer fleet dengan pengalaman 11 tahun, langsung ngetes baris paling belakang. Setelah duduk, dia bilang, “Di baris paling belakang pun saya masih bisa duduk dengan nyaman. Saya bisa selonjor dengan mudah.”
Pengunjung lain ikut mengangguk-angguk sambil mencoba kursi yang sama. Kesan awal Devan soal interiornya juga positif, “Ini sudah sangat baik untuk pasar Indonesia.”
Saat ditanya soal posisinya di segmen MPV, Devan kasih jawaban yang cukup tegas.
“Di pasar ini, Limo Green bisa bersaing dengan merek lain, terutama dari sisi bentuk, ukuran, dan kenyamanannya. Di sinilah Limo Green unggul dibanding yang lain.”
Bicara MPV listrik, jarak tempuh pasti jadi topik krusial. Dan di sini Limo Green tampil pede. Dengan estimasi jarak tempuh hingga 470 km sekali isi, model ini dianggap cocok buat pola mobilitas orang Indonesia, termasuk perjalanan antarkota jarak 1–2 jam yang sering dilakukan tiap akhir pekan.
“Saya bisa membayangkan perjalanan jauh dengan Limo Green,” kata Devan.
Detail kecil pun dia perhatikan. Setelah buka-tutup pintu beberapa kali, Devan bilang, “Rapat, finishing-nya rapi.”

Dengan semakin banyak orang Indonesia yang mulai mempertimbangkan EV, MPV listrik tiga baris dengan harga terjangkau otomatis jadi kategori baru yang menarik. Limo Green masuk sebagai pemain serius di situ.
Apalagi VinFast makin agresif di Indonesia memperluas lini EV, mempersiapkan perakitan lokal di Subang, sampai menyediakan program pembiayaan yang ramah konsumen.
Limo Green hadir sebagai contoh nyata strategi mereka, EV yang simpel, praktis, dan cocok untuk pemakaian harian.
Khusus korporasi, responsnya juga positif. Devan bilang efisiensi operasional adalah alasan utama Limo Green menarik bagi perusahaan.
“MPV tujuh kursi seperti ini sangat berguna untuk antar-jemput tamu. Praktis untuk kebutuhan kami,” kata dia.
Di Vietnam, rekam jejaknya pun meyakinkan, lebih dari 6.500 unit terkirim dalam tiga bulan sejak meluncur. Bagi konsumen Indonesia, ini jadi bukti bahwa Limo Green bukan sekadar konsep, tetapi model yang sudah teruji di pasar dengan karakter mobilitas serupa.
Dengan kabin yang lega, kenyamanan tiga baris yang nyata, harga yang masuk akal, serta jarak tempuh yang aman buat dipakai harian, Limo Green terlihat siap masuk ke rutinitas masyarakat Indonesia. Atau seperti kata Devan di akhir obrolannya.
“Semuanya bagus.”
News
Geely EX2 Tampil Perdana di GJAW 2025, Bisa Dipesan!

Geely Auto Indonesia akhirnya muncul perdana di Gaikindo Jakarta Auto Week (GJAW) 2025. Di kesempatan pertama ini, mereka langsung membuka program pre-book untuk Geely EX2, mobil listrik yang selama Januari–November 2025 sudah terjual 450.000 unit dan jadi EV terlaris di Tiongkok.
Model ini kasih perpaduan desain modern yang dinamis, teknologi pintar terkini sampai kepraktisan yang tinggi untuk dukung gaya hidup perkotaan.
Kehadiran Geely di GJAW 2025 jadi langkah besar untuk makin mendekatkan inovasi global mereka ke pasar Indonesia. Dengan tema “Bringing World-Class Mobility to Everyone’s Lives”, Geely ingin menegaskan komitmennya menghadirkan teknologi kelas dunia lewat inovasi berkelanjutan dan investasi jangka panjang di Tanah Air.
“Sejak kami perkenalkan pada Juli 2025, Geely EX2 langsung menarik perhatian konsumen Indonesia, terlihat dari tingginya antusiasme yang datang melalui partner dealer maupun kanal digital kami. Setelah peluncuran internasional perdananya di Brasil, model ini akan memasuki pasar Asia Tenggara. Ke depannya, Geely EX2 juga akan hadir di lima benua. Di Indonesia, Geely EX2 akan dirakit secara lokal dengan tetap mengusung standar kualitas global,” ujar kata Chuxing, CEO Geely Auto Indonesia.

Desain Stylish, Kabin Lega, Performa Responsif
Geely EX2 dirancang untuk kebutuhan harian masyarakat urban, memadukan antara desain atraktif, teknologi modern, sampai rasa berkendara yang nyaman. Berbasis platform GEA, mobil ini menawarkan kabin lega, struktur aman, dan pengendalian yang pas buat jalanan Indonesia.
Tampilan luarnya dibuat compact dan ikonik dengan Smiling Front Grille, lampu LED Feather-Flow, plus velg four-leaf clover yang bikin look-nya makin playful. Pilihan warnanya juga banyak banget: Moon White, Star Silver, Comet Gray, Nebula Beige, dan dua warna spesial, Stellar Blue dan Aurora Pink.
Masuk ke kabin, suasana langsung kerasa nyaman dengan konsep Wraparound Comfort Cabin. Kursinya memakai material lembut dan ergonomis, pencahayaan kabin sudah pakai Urban Starlight Ambient Lighting 256 warna, dan pusat infotainment hadir lewat layar HD 14,6 inci lengkap dengan Flyme Auto. Ruang kabinnya dimaksimalkan hingga 85 persen, ada front trunk 70 liter, serta banyak kompartemen fleksibel buat barang bawaan harian.
Soal keamanan, EX2 sudah dilengkapi Geely Battery Safety System, kamera 540°, dan rangkaian ADAS yang bantu pengendaraan lebih tenang bahkan di jalan padat. Penggerak roda belakang, suspensi multi-link, dan jarak tempuh hingga 395 km bikin performanya responsif tapi tetap irit. Radius putar cuma 4,95 meter, jadi lincah banget buat parkiran sempit atau manuver di perkotaan.
Geely EX2 hadir dalam dua varian: Max dan Pro. Harga spesial pre-book, mulai Rp299,9 juta untuk varian Max dan Rp255,9 juta untuk varian Pro.
Setelah insentif pemerintah ditetapkan, harga menjadi Rp273 juta untuk Max dan Rp233 juta untuk Pro.
Konsumen juga bisa dapat benefit pre-book yang cukup menggoda. Misalnya, khusus varian Max, bayar deposit Rp5 juta dapat diskon Rp5 juta atau subsidi leasing.
Kalau mau SPK sebelum GJAW 2025 selesai bisa bebas pilih warna apa pun tanpa biaya tambahan.
Ada juga gratis wall charger (termasuk instalasi dasar) dan portable charger.
Selain EX2, Geely juga bawa model unggulan lain seperti Geely EX5—SUV EV premium yang sudah terjual lebih dari 210.000 unit secara global serta Geely Starray EM-i, PHEV dengan jarak tempuh lebih dari 1.000 km.
Partisipasi perdana Geely di GJAW 2025 jadi penanda keseriusan mereka ekspansi ke Indonesia dan menghadirkan teknologi yang relevan buat kebutuhan mobilitas masyarakat modern.
Pengunjung bisa mampir ke booth Geely di Hall 7 Booth 7B sampai 30 November 2025 untuk ngerasain langsung pengalaman mobilitas cerdas ala Geely.
News
GAC Ungkap Rahasia di Balik Kenyamanan Mobil Listriknya

GAC Indonesia datang ke pameran Gaikindo Jakarta Auto Week (GJAW) 2025 bukan cuma buat pamer mobil listrik baru, tapi juga ngajak pengunjung ngobrol soal satu hal cukup penting di mobil, yaitu kenyamanan.
Lewat talkshow bertema “The Great Art of Comfort”, mereka mencoba membuka rahasia bagaimana rasa nyaman itu sebenarnya diracik.
Dalam presentasinya, GAC menegaskan kalau kenyamanan itu bukan cuma urusan teknis. Mereka melihatnya sebagai sebuah karya yang lahir dari kombinasi teknologi, desain, keamanan, sampai ketenangan emosional yang dirasakan penggunanya.
Pendekatan yang mereka sebut holistik ini jadi dasar GAC dalam menghadirkan pengalaman berkendara yang menyeluruh di era elektrifikasi. Pada intinya, menurut GAC Indonesia, kenyamanan sejati itu muncul ketika rasa percaya, performa nyata, dan pengalaman humanis berpadu dengan pas.

“Bagi kami, kenyamanan itu sederhana: konsumen merasa tenang dari awal hingga akhir perjalanan. Itu sebabnya kami fokus pada semua aspek, bukan hanya konsep kenyamanan pada kendaraan, tetapi juga memastikan layanan purna jual yang kuat, jaringan yang luas, dan garansi yang membuat pemilik merasa benar-benar dijaga,” kata Iqbal Taufiqurrahman, Product Planning and Strategy GAC Indonesia.
Tidak berhenti di teori, sesi ini ikut memaparkan bukti performa mobil listrik GAC di jalanan Indonesia. Salah satu yang cukup menarik perhatian adalah perjalanan GAC Jelajah Nusantara yang menempuh lebih dari 2.300 km, menunjukkan daya tahan sekaligus efisiensi mobil listrik mereka di rute panjang.
Model lain seperti Aion UT, Aion V, Aion Y Plus, dan Hyptec HT juga dibahas lewat hasil uji efisiensi di berbagai kondisi jalan, yang memperlihatkan kalau mobil-mobil GAC memang dirancang untuk penggunaan harian masyarakat Indonesia.
Soal teknologi, GAC Indonesia juga tidak pelit informasi. Mereka mengulas fitur-fitur inti yang jadi fondasi kenyamanan, mulai dari Magazine Battery System 2.0, stabilitas platform, sampai kabin yang luas, ergonomis, dan punya tingkat kebisingan rendah.

Semua aspek ini menunjukkan bahwa kenyamanan ala GAC dibangun dari rekayasa teknis yang matang, tapi tetap mempertimbangkan faktor emosional dan pengalaman penggunanya.
GAC Indonesia juga kembali menegaskan komitmennya untuk pasar lokal. Produksi CKD bersama Indomobil Group tetap berjalan, jaringan layanan sudah lebih dari 40 titik secara nasional, dan benefit kepemilikan seperti Lifetime Warranty, Free Service & Parts, Emergency Road Assistance 24 Jam, hingga Price Shield juga ikut dipertahankan.
Buat GAC, rasa nyaman itu dimulai dari rasa percaya, dan semua ekosistem pendukung ini jadi cara mereka menunjukkan komitmen tersebut.
Menutup sesi, GAC Indonesia mengajak pengunjung buat langsung nyobain mobil listrik mereka di area test drive GJAW 2025. Lewat pengalaman langsung ini, GAC berharap publik dan media makin paham filosofi “The Great Art of Comfort” sekaligus memperkuat posisi mereka sebagai brand yang ingin menghadirkan EV yang aman, nyaman, dan bisa diandalkan di Indonesia.
NewsBacaan 2 menitMercedes Benz AMG SL 63 Nampang Di Queen Of Tears
BlogBacaan 2 menitIni 5 Lampu Merah Terlama di Indonesia, Kuncinya Cuma Sabar
NewsBacaan 3 menitIntip Perbedaan Hyundai Stargazer X
NewsBacaan < 1 menitiCar – Mobil Listrik Apple Batal Diproduksi
NewsBacaan 2 menitVF 3 Mini-SUV Elektrik Harganya 227 Jutaan Rupiah
YouTubeReview Modifikasi Semi-alto Hyundai Creta Prime
NewsBacaan 2 menitLampu DRL Audi A3 Terbaru Bisa Diubah Sesuai Selera
NewsBacaan 3 menit8 Fitur GWM Tank 500 Yang Kepake Banget






















