Connect with us

News

Akhirnya Malaysia Punya EV Sendiri, Kenalin Perodua QV-E!

Bacaan 3 menit

Malaysia akhirnya punya mobil listrik pertama. Melalui merek Perodua, Malaysia akhirnya ngerilis QV-E, mobil listrik yang diklaim sebagai EV pertama punya negara tetangga.

Kalau biasanya identik banget sama platform Daihatsu, kali ini Perodua berani jalan sendiri. Bahkan Perdana Menteri Malaysia, Datuk Seri Anwar Ibrahim, sampai bilang QV-E ini mobil listrik 100 persen Malaysia, bukan rebadge, bukan numpang logo.

Namanya juga punya arti, Quest for Visionary Electric Vehicle. Harganya dibanderol 80.000 ringgit atau sekitar Rp 322 jutaan (belum termasuk asuransi).

Tapi ada satu hal yang perlu dicatat, baterainya juga belum termasuk harga tersebut. Komponen itu disewakan dengan biaya 275 ringgit per bulan, kira-kira Rp 1,1 juta. Konsep battery subscription ini memang lagi nge-tren buat menekan harga awal mobil listrik.

Menariknya, QV-E ini benar-benar dikembangkan bareng banyak mitra besar. Baterai LFP-nya disuplai CATL, sementara sisi desain dan platform-nya digarap bareng Magna Steyr (MS), nama yang udah sering muncul di proyek-proyek mobil global. Dan yang bikin kaget, QV-E jadi mobil paling bertenaga di line-up Perodua.

Motor listriknya menghasilkan 150 kW dengan torsi 285 Nm yang disalurkan ke roda depan. Akselerasi 0–100 km per jam tuntas dalam 7,5 detik, waktu yang lumayan cepat buat mobil mainstream. Baterai 52,5 kWh LFP milik CATL itu bisa ngebawa QV-E sampai 445 km berdasarkan siklus NEDC.

Soal ngecas, QV-E udah mendukung DC fast charging 60 kW, dari 30 persen ke 80 persen cuma sekitar 30 menit. Kalau mau ngecas di rumah pakai AC 6,6 kW, siap-siap ditinggal semalaman karena butuh sekitar 8 jam sampai penuh.

Masuk ke interior, kabinya terasa lebih premium, dan QV-E jadi model pertama mereka yang punya kursi pengemudi elektrik plus ambient light. Buat urusan hiburan, ada layar 10,25 inci, Apple CarPlay dan Android Auto nirkabel, wireless charging, dan tire pressure monitor.

Sisi safety juga cukup lengkap dengan paket ADAS hadir lengkap, lalu ada fitur baru yang cukup keren, Child Presence Detection (CPD).

Sistem ini pakai gelombang milimeter buat mendeteksi gerakan atau napas di baris kedua. Kalau mobil dimatikan tapi masih ada anak kecil atau hewan peliharaan di belakang, mobil bakal otomatis nyalain klakson dan lampunya buat ngasih peringatan.

Gak cuma itu, ada juga tombol SOS dekat spion tengah yang langsung terhubung dengan Perodua Auto Assist dan layanan darurat MERS 999.

Dengan semua fitur dan speknya, QV-E ini kayak bukti Perodua lagi naik kelas. Dari yang dulu dikenal sebagai merek mobil rakyat, sekarang mereka mulai ngasih teknologi yang lebih serius, lebih canggih, tapi tetap dalam paket yang harganya masuk akal buat banyak orang.

Sayangnya, Daihatsu gak ikut nimbrung di proyek ini. Padahal kalau mau, QV-E bisa banget jadi cikal bakal mobil listrik Daihatsu di Indonesia, apalagi selama ini produk Perodua seperti Axia yang berubah jadi Ayla, atau Bezza yang jadi Sirion, juga sukses masuk ke sini.

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News

Yamaha Cup Race 2025: Ajang Balap One-Make Race Tertua di Indonesia

Bacaan 3 menit

Buat yang ngikutin dunia balap nasional, nama Yamaha Cup Race pasti sudah familiar. Tapi buat yang belum pernah nyimak, Yamaha Cup Race adalah ajang balap one-make race (balapan satu merek) yang sudah digelar Yamaha Indonesia sejak 1989/1990. Sampai sekarang, event ini jadi salah satu balapan motor yang paling konsisten dan punya fanbase setia.

Seri Terakhir Yamaha Cup Race 2025 di Tasikmalaya

Putaran terakhir Yamaha Cup Race 2025 digelar di Sirkuit Bukit Peusar, Tasikmalaya, Jawa Barat, pada 29–30 November 2025. Dua seri sebelumnya berlangsung di:

  • Sport Centre Rumbai, Pekanbaru – Riau
  • Sirkuit Titik Nol Tanjung Bira, Bulukumba – Sulawesi Selatan

Antusias masyarakat Tasik luar biasa. Tribun Bukit Peusar sudah padat bahkan sebelum opening ceremony dimulai. Kelas pertama yang start jam 08.28 WIB langsung disambut tepuk tangan penonton.

Yamaha Cup Race
Yamaha Cup Race
Yamaha Cup Race

Seri pamungkas ini dibuka oleh Johannes B. M. Siahaan, Assistant General Manager CS Division PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM), lalu dilanjutkan aksi freestyle oleh Wawan Tembong dan Wahyu Nugroho dengan Yamaha R25 dan R6. Setelah itu, komunitas Yamaha melakukan parade lap keliling sirkuit.

Yamaha Cup Race

Kenapa Menarik?

Ini pengalaman pertama kami masuk ke dunia balap secara langsung. Dari dekat, baru terasa kenapa event ini bisa bertahan lebih dari 35 tahun dan tetap diminati sampai sekarang.

  1. Ajang Balap Motor Tertua & Paling Banyak Kelasnya

YCR dikenal sebagai ajang balap motor yang paling lengkap kelasnya di Indonesia. Mulai dari pembalap pemula sampai expert, semua punya tempat.

Kelas-kelasnya antara lain:

  • Beginner
  • Novice
  • Rookie
  • Expert
  • Ex-Rider
  • Kelas SMK Binaan Yamaha
  • Kelas Lokal Jabar (khusus seri Tasikmalaya)
  • Kelas Underbone (buat penonton yang kangen era balap bebek kencang)

Kehadiran Lokal Jabar bikin pembalap daerah bisa adu skill di depan publiknya sendiri. Sementara Underbone jadi kelas nostalgia yang selalu seru karena gaya balapnya lebih liar, lebih teknis, dan dekat banget sama kultur balap Indonesia dari dulu.

  1. Inklusif: Semua Yang Punya Mimpi Balap Bisa Ikut

Event ini memang dirancang buat membuka pintu. Entah kamu baru mulai, sudah lama balap, atau bahkan alumni yang mau comeback, ada kelasnya.

  1. Peluang Jadi Teknisi Balap Lewat SMK

SMK binaan Yamaha punya kesempatan terjun langsung sebagai teknisi balap. Mereka masuk ke paddock, pegang motor balap, dan dapat pengalaman yang biasanya cuma dimiliki tim profesional.

  1. Identitas Kelas YCR

Semua kelas Yamaha Cup Race dikodekan dengan YCR—mulai dari YCR12 sampai yang paling bergengsi: YCR1, YCR2, dan YCR3. Dari kelas utama ini akan dihitung akumulasi poin, untuk menentukan tiga Juara Umum Yamaha Cup Race 2025.

Buat yang mau ngikutin hasil balapan, klasemen poin, foto-foto paddock, dan semua informasi soal YCR 2025, bisa cek di instagram @yamaharacingidn.

Continue Reading

News

VinFast Limo Green Curi Spotlight di GJAW 2025

Bacaan 3 menit

VinFast Limo Green berhasil menyita perhatian pengunjung pameran Gaikindo Jakarta Auto Week (GJAW) 2025. Mobil ini sukses dapat banyak pujian dari para pengunjung, termasuk Devan, seorang veteran manajemen fleet yang pulang dari pameran dengan rasa percaya diri bahwa model ini cocok banget buat operasional.

Di booth VinFast, perhatian awal pengunjung biasanya langsung ke VF Wild. Wajar sih.. pick-up listrik konsep ini tampil seperti mobil masa depan. Aura futuristisnya kerasa banget.

Tapi beda cerita ketika mata beralih ke kanan dan melihat Limo Green. Bentuknya lebih kalem, lebih familier. Tapi, justru di sinilah menariknya pengunjung yang datang cenderung lebih lama cari tahu soal Limo Green.

Dengan harga indikatif mulai Rp319 juta, ruang tujuh penumpang yang proper, dan jarak tempuh panjang, Limo Green menawarkan paket yang relevan banget buat pasar Indonesia.

Dimensi Limo Green punya panjang 4.730 mm dan wheelbase 2.840 mm, memang dibuat untuk jadi MPV sejati. Baris ketiga bukan cuma simbolik, tapi bisa beneran dipakai.

Devan, manajer fleet dengan pengalaman 11 tahun, langsung ngetes baris paling belakang. Setelah duduk, dia bilang, “Di baris paling belakang pun saya masih bisa duduk dengan nyaman. Saya bisa selonjor dengan mudah.”

Pengunjung lain ikut mengangguk-angguk sambil mencoba kursi yang sama. Kesan awal Devan soal interiornya juga positif, “Ini sudah sangat baik untuk pasar Indonesia.”

Saat ditanya soal posisinya di segmen MPV, Devan kasih jawaban yang cukup tegas.

“Di pasar ini, Limo Green bisa bersaing dengan merek lain, terutama dari sisi bentuk, ukuran, dan kenyamanannya. Di sinilah Limo Green unggul dibanding yang lain.”

Bicara MPV listrik, jarak tempuh pasti jadi topik krusial. Dan di sini Limo Green tampil pede. Dengan estimasi jarak tempuh hingga 470 km sekali isi, model ini dianggap cocok buat pola mobilitas orang Indonesia, termasuk perjalanan antarkota jarak 1–2 jam yang sering dilakukan tiap akhir pekan.

“Saya bisa membayangkan perjalanan jauh dengan Limo Green,” kata Devan.

Detail kecil pun dia perhatikan. Setelah buka-tutup pintu beberapa kali, Devan bilang, “Rapat, finishing-nya rapi.”

Dengan semakin banyak orang Indonesia yang mulai mempertimbangkan EV, MPV listrik tiga baris dengan harga terjangkau otomatis jadi kategori baru yang menarik. Limo Green masuk sebagai pemain serius di situ.

Apalagi VinFast makin agresif di Indonesia memperluas lini EV, mempersiapkan perakitan lokal di Subang, sampai menyediakan program pembiayaan yang ramah konsumen.

Limo Green hadir sebagai contoh nyata strategi mereka, EV yang simpel, praktis, dan cocok untuk pemakaian harian.

Khusus korporasi, responsnya juga positif. Devan bilang efisiensi operasional adalah alasan utama Limo Green menarik bagi perusahaan.

“MPV tujuh kursi seperti ini sangat berguna untuk antar-jemput tamu. Praktis untuk kebutuhan kami,” kata dia.

Di Vietnam, rekam jejaknya pun meyakinkan, lebih dari 6.500 unit terkirim dalam tiga bulan sejak meluncur. Bagi konsumen Indonesia, ini jadi bukti bahwa Limo Green bukan sekadar konsep, tetapi model yang sudah teruji di pasar dengan karakter mobilitas serupa.

Dengan kabin yang lega, kenyamanan tiga baris yang nyata, harga yang masuk akal, serta jarak tempuh yang aman buat dipakai harian, Limo Green terlihat siap masuk ke rutinitas masyarakat Indonesia. Atau seperti kata Devan di akhir obrolannya.

“Semuanya bagus.”

Continue Reading

News

Geely EX2 Tampil Perdana di GJAW 2025, Bisa Dipesan!

Bacaan 3 menit

Geely Auto Indonesia akhirnya muncul perdana di Gaikindo Jakarta Auto Week (GJAW) 2025. Di kesempatan pertama ini, mereka langsung membuka program pre-book untuk Geely EX2, mobil listrik yang selama Januari–November 2025 sudah terjual 450.000 unit dan jadi EV terlaris di Tiongkok.

Model ini kasih perpaduan desain modern yang dinamis, teknologi pintar terkini sampai kepraktisan yang tinggi untuk dukung gaya hidup perkotaan.

Kehadiran Geely di GJAW 2025 jadi langkah besar untuk makin mendekatkan inovasi global mereka ke pasar Indonesia. Dengan tema “Bringing World-Class Mobility to Everyone’s Lives”, Geely ingin menegaskan komitmennya menghadirkan teknologi kelas dunia lewat inovasi berkelanjutan dan investasi jangka panjang di Tanah Air.

“Sejak kami perkenalkan pada Juli 2025, Geely EX2 langsung menarik perhatian konsumen Indonesia, terlihat dari tingginya antusiasme yang datang melalui partner dealer maupun kanal digital kami. Setelah peluncuran internasional perdananya di Brasil, model ini akan memasuki pasar Asia Tenggara. Ke depannya, Geely EX2 juga akan hadir di lima benua. Di Indonesia, Geely EX2 akan dirakit secara lokal dengan tetap mengusung standar kualitas global,” ujar kata Chuxing, CEO Geely Auto Indonesia.

Desain Stylish, Kabin Lega, Performa Responsif

Geely EX2 dirancang untuk kebutuhan harian masyarakat urban, memadukan antara desain atraktif, teknologi modern, sampai rasa berkendara yang nyaman. Berbasis platform GEA, mobil ini menawarkan kabin lega, struktur aman, dan pengendalian yang pas buat jalanan Indonesia.

Tampilan luarnya dibuat compact dan ikonik dengan Smiling Front Grille, lampu LED Feather-Flow, plus velg four-leaf clover yang bikin look-nya makin playful. Pilihan warnanya juga banyak banget: Moon White, Star Silver, Comet Gray, Nebula Beige, dan dua warna spesial, Stellar Blue dan Aurora Pink.

Masuk ke kabin, suasana langsung kerasa nyaman dengan konsep Wraparound Comfort Cabin. Kursinya memakai material lembut dan ergonomis, pencahayaan kabin sudah pakai Urban Starlight Ambient Lighting 256 warna, dan pusat infotainment hadir lewat layar HD 14,6 inci lengkap dengan Flyme Auto. Ruang kabinnya dimaksimalkan hingga 85 persen, ada front trunk 70 liter, serta banyak kompartemen fleksibel buat barang bawaan harian.

Soal keamanan, EX2 sudah dilengkapi Geely Battery Safety System, kamera 540°, dan rangkaian ADAS yang bantu pengendaraan lebih tenang bahkan di jalan padat. Penggerak roda belakang, suspensi multi-link, dan jarak tempuh hingga 395 km bikin performanya responsif tapi tetap irit. Radius putar cuma 4,95 meter, jadi lincah banget buat parkiran sempit atau manuver di perkotaan.

Geely EX2 hadir dalam dua varian: Max dan Pro. Harga spesial pre-book, mulai Rp299,9 juta untuk varian Max dan Rp255,9 juta untuk varian Pro.

Setelah insentif pemerintah ditetapkan, harga menjadi Rp273 juta untuk Max dan Rp233 juta untuk Pro.

Konsumen juga bisa dapat benefit pre-book yang cukup menggoda. Misalnya, khusus varian Max, bayar deposit Rp5 juta dapat diskon Rp5 juta atau subsidi leasing.

Kalau mau SPK sebelum GJAW 2025 selesai bisa bebas pilih warna apa pun tanpa biaya tambahan.

Ada juga gratis wall charger (termasuk instalasi dasar) dan portable charger.

Selain EX2, Geely juga bawa model unggulan lain seperti Geely EX5—SUV EV premium yang sudah terjual lebih dari 210.000 unit secara global serta Geely Starray EM-i, PHEV dengan jarak tempuh lebih dari 1.000 km.

Partisipasi perdana Geely di GJAW 2025 jadi penanda keseriusan mereka ekspansi ke Indonesia dan menghadirkan teknologi yang relevan buat kebutuhan mobilitas masyarakat modern.

Pengunjung bisa mampir ke booth Geely di Hall 7 Booth 7B sampai 30 November 2025 untuk ngerasain langsung pengalaman mobilitas cerdas ala Geely.

Continue Reading

Trending