Connect with us

Tips

Tips Merawat Mobil yang Sudah Dicoating

Bacaan 2 menit

Istilah coating emang udah gak asing di telinga tetangga kita haha, maksutnya kita sebagai pemilik mobil baru pasti jadwal pertama yang dilakukan adalah coating. Coating itu sebuah proses menambahkan lapisan khusus pada permukaan cat mobil sehingga lapisan baru ini bisa membuat tampilan warna cat pada mobil selalu terlihat baru, mengkilap, tidak kusam, dan lebih sedap dipandang. Nah, kisaran harga coating sendiri mulai dari 3,5 juta hingga 10 juta tergantung tipe mobil.

Tapi kebanyakan pemilik mobil yang udah merasa mobilnya aman sehabis coating ngerawat eksteriornya jadi asal-asalan. Padahal setelah coating mobil, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar coating mobil tahan lama.

Ini adalah 5 (Lima) hal yang perlu dihindari setelah coating mobil:

1. Langsung mencuci mobil

Setelah pengaplikasian coating pada mobil, butuh 1-2 hari sampai coating mulai curing (matang). Jadi jangan buru-buru di cuci, agar lapisan coating tidak rusak. Walaupun pasti pengen dipamerin ke temen kantor kan. Sabar, tunggu setidaknya seminggu baru deh bisa dicuci mobilnya.


Gimana kalau kena hujan saat selesai di coating? Selooow, cukup di lap saja dengan microfiber tapi jangan dulu menggunakan shampo mobil karena bisa merusak proses pengeringannya.

2. Parkir di bawah sinar matahari langsung

Meskipun lapisan coating ini kayak sunscreen yang bisa melindungi cat mobil kamu dari sinar UV, perlu diingat bahwa paparan sinar matahari yang berlebihan bisa merusak lapisan tersebut.
Jadi, jika memungkinkan, usahakan untuk memarkirkan mobil di tempat teduh atau dalam garasi supaya lapisan coating pada cat mobil tidak mudah rusak dan mengering sempurna.

3. Katakan tidak untuk produk pembersih yang keras

Pakai pembersih mobil yang terbuat dari bahan microfiber untuk menyapu debu atau mengeringkan air. Hindari penggunaan pembersih yang mengandung elemen keras karena bisa merusak lapisan coating dan membuat menjadi kusam, seperti penggunaan spons terlihat tidak keras tapi ternyata bisa menyebabkan goresan pada coating mobil.

Nah setelah selesai coating mobil, jangan lupa sempatkan bikin sesi QnA ke mas-mas yang coating mobil kamu, kira-kira produk perawatan apa saja yang bagus untuk membersihkan permukaan mobil yang udah di coating.

4. Mengabaikan perawatan rutin

Meskipun coating mobil memberikan lapisan perlindungan ekstra, tapi wajib untuk melakukan perawatan rutin seperti mencuci ringan dengan shampo mobil yang memiliki PH rendah dan waxing.

Jika ada noda pada coating mobil segera bersihkan biar tidak menempel. Bersihkan dengan segera menggunakan air atau sampo khusus dan lap bersih berbahan microfiber atau yang lembut. Hindari menggosok permukaan dengan kasar, cukup gunakan gerakan melingkar. Jangan remehkan noda pada coating karena bisa merusak permukaan coating. Waspadalah!

5. Tidak segera memperbaiki jika terdapat goresan

Goresan atau baret yang dibiarkan terlalu lama tentu dapat menimbulkan bekas pada permukaan mobil kamu. Untuk itu disarankan tetap melakukan maintenance pada coating mobil minimal 6 bulan sekali untuk melihat kondisi coating.

Jika dirasa coating kena goresan yang parah maka perlu dipoles dan di coating ulang, tapi kalau coating mobil kena baret ringan hanya diperlukan penambahan polymer coating.

Gimana tipsnya? mudah dilakukan bukan? Sayanglah mobil seperti kamu menyayangi dia yang belum tentu menyayangi kamu.
Selamat mencoba!

1 Comment

1 Comment

  1. Pingback: Tips Merawat Mobil Biar Jadi Warisan Anak Cucu - Halotomotif

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Tips

Jangan Cuek, Ini Makna Warna Asap Knalpot pada Mobil Kamu!

Bacaan 2 menit

Kadang kesibukan bikin kita lupa sama kondisi mobil sendiri. Selama masih bisa nyala dan jalan, ya kita anggap mobil gak kenapa-kenapa.

Padahal, mobil juga butuh perhatian supaya tetap sehat. Makanya servis berkala itu penting, bukan cuma buat formalitas, tapi buat jaga performa sekaligus deteksi dini kalau ada yang gak beres di mesin.

Salah satu hal yang sering diabaikan tapi sebenarnya bisa jadi alarm adalah asap knalpot. Lewat asap itu, mobil seakan kasih kode, buat menunjukkan apakah pembakarannya lagi normal atau diam-diam ada masalah yang bisa bikin repot.

Banyak yang percaya kalau knalpot bersih berarti mobil sehat, padahal belum tentu. Bisa jadi secara kasat mata nggak ada asap aneh, tapi emisinya tetap tinggi dan mengandung polutan berbahaya kayak karbon monoksida (CO) atau nitrogen oksida (NOx).

Jadi mobil yang kelihatan sehat dari luar belum tentu ramah lingkungan. Karena itu, sekarang uji emisi jadi cara paling akurat buat tahu apakah mobil benar-benar dalam keadaan baik.

Tapi sebenarnya, warna asap tetap bisa jadi petunjuk awal. Khusus mobil bensin, normalnya gak ada asap mencolok. Paling hanya keluar uap putih tipis di pagi hari gara-gara embun. Tapi begitu mesin panas, itu biasanya hilang. Nah, kalau warnanya mulai berubah jadi jelas dan tebal, di situ baru kita harus waspada.

Asap putih tebal misalnya. Kalau kamu lihat ini dari knalpot bensin, itu bisa berarti oli ikut kebakar di ruang bakar. Biasanya disebabkan ring piston aus atau telat ganti oli. Di mesin diesel, asap putih pekat sering muncul kalau solar gak kebakar sempurna, entah karena setting pompa BBM atau injeksi yang bermasalah.

Lalu ada asap abu-abu, yang sering dikaitkan dengan katup PCV (Positive Crankcase Ventilation) macet. Ini komponen yang mengatur uap dari ruang mesin ke intake. Kalau macet, pembakaran bisa terganggu dan bikin asap berubah warna.

Yang paling sering bikin panik adalah asap hitam. Kalau ini muncul di mobil bensin, itu tanda pembakaran gak sempurna. Dampaknya? Mobil boros, tarikannya berat, dan kadang muncul gejala ngelitik. Biasanya masalahnya ada di filter udara kotor, injektor, sensor, atau fuel pressure regulator.

Pada akhirnya, semua balik ke satu hal rajin servis berkala. Minimal tiap 6 bulan, biar teknisi bisa cek apakah ada potensi kerusakan sebelum makin parah. Bukan cuma ganti oli, tapi ngecek keseluruhan sistem, terutama bagian mesin.

Continue Reading

Tips

Masih Perlukah Kebiasaan Memanaskan Mobil Setiap Hari?

Bacaan 2 menit

interior mobil halotomotif

Dulu, banyak yang bilang, “Biar awet, mobil harus dipanasin setiap pagi”. Minimal lima menit, bisa sambil minum kopi atau pas lagi siap-siap ke kantor.

Tapi di era mobil modern, mulai muncul pertanyaan, sebetulnya masih perlu gak sih lakukan ritual itu? Jangan-jangan cuma ikut kebiasaan lama tanpa tahu fungsinya.

Jawaban sederhananya, hal itu gak perlu dilakukan lagi untuk mobil masa kini.

Berdasarkan situs Auto2000, dijelaskan kalau dulu mobil pake sistem karburator, mesin belum secanggih sekarang. Jadi, oli butuh waktu buat naik dari bawah ke seluruh mesin.

Kalau langsung dipakai jalan, takutnya komponen saling bergesekan tanpa pelumasan. Makanya ritual memanaskan mobil jadi hal yang penting.

Mazda MX-30 Mesin

Nah, beda cerita sama mobil zaman sekarang, teknologinya sudah jauh lebih maju. Mobil saat ini sudah pakai sistem injeksi bahan bakar. Komputer bisa langsung atur campuran bensin dan udara sesuai suhu mesin. Jadi mesin bisa langsung “melek” sejak starter.

Mobil zaman now juga sudah punya sensor suhu dan oli, jadi tahu kapan harus kasih bahan bakar lebih atau kurang. Gak perlu lagi tuh, injek gas saat sedang memanaskan mesin.

Sistem valve adjuster dan oil pump di mobil modern juga lebih canggih. Jadi begitu mesin menyala, oli langsung tersebar keseluruh bagian tanpa perlu menunggu mesin panas terlebih dulu.

Tapi kalau kamu tetap mau panasin mobil, sah-sah aja. Cukup 1 menit aja, tanpa geber. Biar oli benar-benar mengisi ruang mesin dan aki gak kaget.

Jadi, kalau ditanya “Sebenarnya boleh gak sih manasin mobil?” jawabannya “Boleh, tapi bukan hal yang wajib”. Karena yang terpenting bukan memanaskan mesin atau gak setiap hari, tapi rajin servis berkala.

Continue Reading

Tips

Rahasia di Balik Warna Lampu Indikator Dashboard Mobil

Bacaan 2 menit

Pernah pas nyetir tiba-tiba muncul lampu-lampu kecil di dashboard mobil dan kamu langsung panik? Tenang… gak semua lampu indikator berarti mobil kamu rusak. Kuncinya ada di warna lampu indikator, bukan cuma simbolnya aja.

Banyak pengemudi hanya fokus ke gambar atau ikon yang muncul, padahal warna lampu indikator punya arti penting untuk kasih tahu kondisi mobil. Yuk kita bahas.

  1. Warna Hijau atau Biru — Tandanya Mobil dalam Kondisi Normal 🟢🔵

Kalau muncul lampu indikator berwarna hijau atau biru, kamu boleh tenang. Warna ini biasanya cuma ngasih tahu kalau ada fitur mobil yang sedang aktif.

Contohnya:

  • Lampu biru dengan simbol lampu jauh → artinya lampu jauh sedang menyala.
  • Lampu hijau dengan arah panah → sein aktif atau lampu kabut menyala.

Jadi kalau lihat warna ini, kamu gak perlu panik. Anggap aja kayak notifikasi “All is well.”

  1. Warna Kuning atau Oranye — Waspada, Tapi Belum Bahaya 🟠🟡

Nah, kalau indikator warna kuning atau oranye muncul, itu tandanya mobil lagi ngasih peringatan ringan. Gak perlu langsung berhenti mendadak, tapi segera cek kondisinya.

Beberapa contoh umum:

  • Check Engine: biasanya terkait sistem mesin atau sensor. Bisa ringan, bisa juga tanda awal masalah.
  • Tekanan ban kurang (TPMS) → segera cek tekanan angin ban.
  • Traction control aktif → sistem sedang bantu menjaga traksi mobil.

Intinya, warna kuning = “awas, ada yang perlu diperhatikan.” Kalau dibiarkan terlalu lama, bisa jadi masalah serius.

Speedometer Mobil
  1. Warna Merah — Ini Baru Bahaya, Wajib Tindakan Cepat 🔴

Kalau lampu indikator berwarna merah muncul, ini tandanya ada masalah serius yang harus segera ditangani. Biasanya menyangkut sistem penting seperti mesin, rem, atau suhu mobil.

Contoh yang sering muncul:

  • Tekanan oli rendah → langsung matikan mesin dan periksa oli.
  • Overheat / suhu mesin terlalu tinggi → jangan paksa jalan, bisa bikin mesin rusak.
  • Rem tangan aktif atau masalah rem → cek apakah rem tangan belum dilepas atau ada gangguan.

Warna merah ini bukan sekadar “peringatan”, tapi sinyal darurat. Lebih baik berhenti di tempat aman dan cek masalahnya, atau hubungi bengkel atau teknisi.

Kenapa Penting Tahu Warna Indikator Dashboard?

Karena dashboard itu ibarat “bahasa tubuh” mobil kamu. Kalau kamu paham arti warna-warnanya, kamu bisa tahu kapan harus tenang, kapan perlu waspada, dan kapan harus berhenti total.

Selain bikin berkendara lebih aman, kamu juga bisa mencegah kerusakan besar sejak dini. Jadi, mulai sekarang jangan cuma fokus ke simbolnya aja ya.. Lihat juga warnanya.

Continue Reading

Trending