Connect with us

Tips

Bahaya Vape di Dalam Mobil

Bacaan 3 menit

Sekarang banyak pengguna rokok konvensional beralih ke rokok elektrik atau vape, karena lebih flexible dan gak menyebabkan bau. Sampai-sampai tidak bisa lepas bahkan saat di dalam mobil juga aktif nih vape-nya. Ditambah lagi dalam keadaan mobil ber AC dan kaca jendela tidak terbuka. Jadi, bahaya gak sih nge-vape di mobil dalam keadaan AC nyala?

Jadi gak fokus pas nyetir

Bahaya vape saat berada di dalam mobil itu bisa jadi gak fokus pas nyetir. Kayaknya sepele ya, contohnya nih pas nyetir mau belok kanan harusnya lihat ke arah spion tapi malah sibuk taruh vape terlebih dahulu ke konsol boks. Di saat yang bersamaan, ada sepeda motor yang menyalip. Jadinya tidak sigap, dan mengakibatkan kecelakaan lalu lintas karena tidak fokus saat berbelok.

Menghalangi pandangan nyetir

Kita tahu kan kalau vape itu mengeluarkan uap dalam jumlah banyak. Nah uap atau asap inilah yang bisa membahayakan pengendara. Kita kalau pas hujan aja jarak pandangnya sudah terbatas, apalagi kalau mobilnya diselimuti uap bisa mengakibatkan tidak bisa melihat jarak pandang didepan. Walaupun cepat menghilang, tapi akan menghilangkan konsentrasi pengemudi juga.

Bahaya nyetir cuma 1 tangan

Kalau lagi pegang vape, otomatis kendali setir hanya dengan satu tangan saja. Nah, ini dia bahaya vape selanjutnya. Bukan hanya kendali setir, tapi saat ganti persneling, dan mengoperasikan perangkat lain juga hanya mengandalkan satu tangan.

Contohnya nih, kamu mau memutar arah yang membutuhkan kendali penuh pada setir atau akan ganti persneling sedangkan salah satu tangan digunakan untuk memegang vape. Tentunya, keberadaan vape tersebut akan sangat menyulitkan dong.

Awas vape bisa meledak

Vape menggunakan baterai sebagai sumber tenaga untuk menghasilkan panas yang diperlukan untuk mengubah cairan vape menjadi uap. Namun, batre vape memiliki risiko keamanan yang harus diperhatikan. Jika batre vape mengalami kerusakan atau terkena panas berlebihan, hal ini yang bisa menyebabkan kenapa vape bisa meledak di dalam mobil. Apalagi bagi yang sering ngecharge vape di mobil, harap hati-hati takutnya ada konslet listrik yang terjadi.

Asapnya menempel di mobil

Walaupun aroma vape sekarang lebih enak daripada rokok biasa, tapi itu juga bisa jadi bahaya buat interior mobil kita. Tanpa disadari, bau asap vape yang enak tadi akan menempel dan sulit untuk dihilangkan. Apalagi jika vape dalam kondisi jendela kaca mobil tertutup rapat dan menyalakan AC.

Kaca mobil akan terlihat sangat berkabut karena adanya residu kimia dari uap vape yang menempel pada kaca mobil. Parahnya lagi, lama kelamaan asapnya juga akan menempel di bagian lain kabin mobil seperti di plafon dan seat.

Merusak AC mobil

Bahaya Vape

Selain meninggalkan bau, bahaya vape yang lain bisa merusak AC. Kok bisa?

Uap vape yang terkumpul bisa masuk ke saluran pendinginan dan mengotori komponen evaporator. Evaporator bisa berlendir dan menyebabkan proses sirkulasi tidak optimal. Hal itu akhirnya menyebabkan ac mobil terasa tidak dingin. Prosesnya sih tidak langsung dirasakan, namun bisa beresiko jika kita terlambat menyadarinya. Karena evaporator yang berlendir akan lebih rentan mengalami karat dan korosi yang bisa bikin sirkulasi pendinginan akan jauh menurun. Satu-satunya langkah penanganan evaporator berlendir adalah pembersihan total.

Selain itu, bahaya vape di dalam mobil juga mempengaruhi kesehatan apalagi kalau mobil dalam keadaan tertutup ya. Sirkulasi udara tidak lancar, yang dihirup adalah uap-uap vape bekas hembusan.

So, bijak dalam berkendara bukan hanya menaati aturan yang ada di lalu lintas tapi juga menjauhkan diri dari hal-hal sepele yang bisa membahayakan saat berkendara. Kalau lagi mau ngevape ya berhenti dulu sambil ngopi malah lebih enak.

Stay safe dan sayangi mobil kita.

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Tips

Jangan Cuek, Ini Makna Warna Asap Knalpot pada Mobil Kamu!

Bacaan 2 menit

Kadang kesibukan bikin kita lupa sama kondisi mobil sendiri. Selama masih bisa nyala dan jalan, ya kita anggap mobil gak kenapa-kenapa.

Padahal, mobil juga butuh perhatian supaya tetap sehat. Makanya servis berkala itu penting, bukan cuma buat formalitas, tapi buat jaga performa sekaligus deteksi dini kalau ada yang gak beres di mesin.

Salah satu hal yang sering diabaikan tapi sebenarnya bisa jadi alarm adalah asap knalpot. Lewat asap itu, mobil seakan kasih kode, buat menunjukkan apakah pembakarannya lagi normal atau diam-diam ada masalah yang bisa bikin repot.

Banyak yang percaya kalau knalpot bersih berarti mobil sehat, padahal belum tentu. Bisa jadi secara kasat mata nggak ada asap aneh, tapi emisinya tetap tinggi dan mengandung polutan berbahaya kayak karbon monoksida (CO) atau nitrogen oksida (NOx).

Jadi mobil yang kelihatan sehat dari luar belum tentu ramah lingkungan. Karena itu, sekarang uji emisi jadi cara paling akurat buat tahu apakah mobil benar-benar dalam keadaan baik.

Tapi sebenarnya, warna asap tetap bisa jadi petunjuk awal. Khusus mobil bensin, normalnya gak ada asap mencolok. Paling hanya keluar uap putih tipis di pagi hari gara-gara embun. Tapi begitu mesin panas, itu biasanya hilang. Nah, kalau warnanya mulai berubah jadi jelas dan tebal, di situ baru kita harus waspada.

Asap putih tebal misalnya. Kalau kamu lihat ini dari knalpot bensin, itu bisa berarti oli ikut kebakar di ruang bakar. Biasanya disebabkan ring piston aus atau telat ganti oli. Di mesin diesel, asap putih pekat sering muncul kalau solar gak kebakar sempurna, entah karena setting pompa BBM atau injeksi yang bermasalah.

Lalu ada asap abu-abu, yang sering dikaitkan dengan katup PCV (Positive Crankcase Ventilation) macet. Ini komponen yang mengatur uap dari ruang mesin ke intake. Kalau macet, pembakaran bisa terganggu dan bikin asap berubah warna.

Yang paling sering bikin panik adalah asap hitam. Kalau ini muncul di mobil bensin, itu tanda pembakaran gak sempurna. Dampaknya? Mobil boros, tarikannya berat, dan kadang muncul gejala ngelitik. Biasanya masalahnya ada di filter udara kotor, injektor, sensor, atau fuel pressure regulator.

Pada akhirnya, semua balik ke satu hal rajin servis berkala. Minimal tiap 6 bulan, biar teknisi bisa cek apakah ada potensi kerusakan sebelum makin parah. Bukan cuma ganti oli, tapi ngecek keseluruhan sistem, terutama bagian mesin.

Continue Reading

Tips

Masih Perlukah Kebiasaan Memanaskan Mobil Setiap Hari?

Bacaan 2 menit

interior mobil halotomotif

Dulu, banyak yang bilang, “Biar awet, mobil harus dipanasin setiap pagi”. Minimal lima menit, bisa sambil minum kopi atau pas lagi siap-siap ke kantor.

Tapi di era mobil modern, mulai muncul pertanyaan, sebetulnya masih perlu gak sih lakukan ritual itu? Jangan-jangan cuma ikut kebiasaan lama tanpa tahu fungsinya.

Jawaban sederhananya, hal itu gak perlu dilakukan lagi untuk mobil masa kini.

Berdasarkan situs Auto2000, dijelaskan kalau dulu mobil pake sistem karburator, mesin belum secanggih sekarang. Jadi, oli butuh waktu buat naik dari bawah ke seluruh mesin.

Kalau langsung dipakai jalan, takutnya komponen saling bergesekan tanpa pelumasan. Makanya ritual memanaskan mobil jadi hal yang penting.

Mazda MX-30 Mesin

Nah, beda cerita sama mobil zaman sekarang, teknologinya sudah jauh lebih maju. Mobil saat ini sudah pakai sistem injeksi bahan bakar. Komputer bisa langsung atur campuran bensin dan udara sesuai suhu mesin. Jadi mesin bisa langsung “melek” sejak starter.

Mobil zaman now juga sudah punya sensor suhu dan oli, jadi tahu kapan harus kasih bahan bakar lebih atau kurang. Gak perlu lagi tuh, injek gas saat sedang memanaskan mesin.

Sistem valve adjuster dan oil pump di mobil modern juga lebih canggih. Jadi begitu mesin menyala, oli langsung tersebar keseluruh bagian tanpa perlu menunggu mesin panas terlebih dulu.

Tapi kalau kamu tetap mau panasin mobil, sah-sah aja. Cukup 1 menit aja, tanpa geber. Biar oli benar-benar mengisi ruang mesin dan aki gak kaget.

Jadi, kalau ditanya “Sebenarnya boleh gak sih manasin mobil?” jawabannya “Boleh, tapi bukan hal yang wajib”. Karena yang terpenting bukan memanaskan mesin atau gak setiap hari, tapi rajin servis berkala.

Continue Reading

Tips

Rahasia di Balik Warna Lampu Indikator Dashboard Mobil

Bacaan 2 menit

Pernah pas nyetir tiba-tiba muncul lampu-lampu kecil di dashboard mobil dan kamu langsung panik? Tenang… gak semua lampu indikator berarti mobil kamu rusak. Kuncinya ada di warna lampu indikator, bukan cuma simbolnya aja.

Banyak pengemudi hanya fokus ke gambar atau ikon yang muncul, padahal warna lampu indikator punya arti penting untuk kasih tahu kondisi mobil. Yuk kita bahas.

  1. Warna Hijau atau Biru — Tandanya Mobil dalam Kondisi Normal 🟢🔵

Kalau muncul lampu indikator berwarna hijau atau biru, kamu boleh tenang. Warna ini biasanya cuma ngasih tahu kalau ada fitur mobil yang sedang aktif.

Contohnya:

  • Lampu biru dengan simbol lampu jauh → artinya lampu jauh sedang menyala.
  • Lampu hijau dengan arah panah → sein aktif atau lampu kabut menyala.

Jadi kalau lihat warna ini, kamu gak perlu panik. Anggap aja kayak notifikasi “All is well.”

  1. Warna Kuning atau Oranye — Waspada, Tapi Belum Bahaya 🟠🟡

Nah, kalau indikator warna kuning atau oranye muncul, itu tandanya mobil lagi ngasih peringatan ringan. Gak perlu langsung berhenti mendadak, tapi segera cek kondisinya.

Beberapa contoh umum:

  • Check Engine: biasanya terkait sistem mesin atau sensor. Bisa ringan, bisa juga tanda awal masalah.
  • Tekanan ban kurang (TPMS) → segera cek tekanan angin ban.
  • Traction control aktif → sistem sedang bantu menjaga traksi mobil.

Intinya, warna kuning = “awas, ada yang perlu diperhatikan.” Kalau dibiarkan terlalu lama, bisa jadi masalah serius.

Speedometer Mobil
  1. Warna Merah — Ini Baru Bahaya, Wajib Tindakan Cepat 🔴

Kalau lampu indikator berwarna merah muncul, ini tandanya ada masalah serius yang harus segera ditangani. Biasanya menyangkut sistem penting seperti mesin, rem, atau suhu mobil.

Contoh yang sering muncul:

  • Tekanan oli rendah → langsung matikan mesin dan periksa oli.
  • Overheat / suhu mesin terlalu tinggi → jangan paksa jalan, bisa bikin mesin rusak.
  • Rem tangan aktif atau masalah rem → cek apakah rem tangan belum dilepas atau ada gangguan.

Warna merah ini bukan sekadar “peringatan”, tapi sinyal darurat. Lebih baik berhenti di tempat aman dan cek masalahnya, atau hubungi bengkel atau teknisi.

Kenapa Penting Tahu Warna Indikator Dashboard?

Karena dashboard itu ibarat “bahasa tubuh” mobil kamu. Kalau kamu paham arti warna-warnanya, kamu bisa tahu kapan harus tenang, kapan perlu waspada, dan kapan harus berhenti total.

Selain bikin berkendara lebih aman, kamu juga bisa mencegah kerusakan besar sejak dini. Jadi, mulai sekarang jangan cuma fokus ke simbolnya aja ya.. Lihat juga warnanya.

Continue Reading

Trending