Connect with us

Blog

Honda WR-V RS 2023, Performa Super Gahar!

Bacaan 2 menit

Honda WR-V RS 2023

Siapa nih yang udah test drive Honda WR-V RS 2023? Mobil tipe RS yang kabarnya cukup safety dan bikin percaya diri naik mobil. Soalnya, fitur Honda Sensing bantu pengemudi ngenalin sensor pintar di sekitar mobil. Contohnya, waktu mobil melaju dan keluar dari marka jalan, mobil bisa otomatis ngelurusin posisinya dan bawa kamu pngemudi tetap berada di jalan yang benar. Mantep banget gak tuh!

Biar nggak makin penasaran, kita bahas tipis-tipis Honda WR-V RS 2023 yang katanya punya paket seimbang antara performa, kenyamanan, dan fitur keselamatan. Check it out!

Performa teknik Honda WR-V RS

Honda WR-V RS punya mesin 1.5L DOHC i-VTEC berkapasitas 1498 cc yang mampu ngehasilin tenaga maksimum 121 PS pada 6600 rpm dan torsi maksimum 145 Nm pada 4300 rpm.

Ada juga transmisi CVT yang bisa ningkatin akselerasi super halus plus efisiensi bahan bakar sampe 4 persen. Gak heran deh kalo mobil ini cocok buat sat-set ngelawan jalanan Jakarta yang padat, bisa juga di tempat sempit kayak gang Depoknya Ayu Ting-Ting! 

Desain eksterior mobil super 

Dari segi eksterior, Honda WR-V RS 2023 tampil sporty dan elegan. Panjang mobil 4060 mm, lebarnya 1780 mm. dan tinggi 1608 mm. Grill depan didesain dengan aksen krom ngasih aura ganteng, Sob! Apalagi dikombinasiin pake lampu utama LED yang ramping dan tajam, makin gahar banget gak tuch! 

Di bagian belakang ada juga Lampu LED memanjang dan bumper belakang beraksen silver. Ada juga antena model sirip hiu, sentuhan premium memperkuat kesan ganteng.  Oiya, kamu bisa pilih beberapa warna mobil selain silver, ada warna ignite red metallic dan meteoroid gray metallic. Pilih yang kamu aja sih! 

Desain interior elegan 

Honda WR-V RS 2023

Sekarang kita pindah ke bagian dalem mobil, kuy! Honda WR-V RS 2023 ini punya kabin luas dan lega buat 5 orang. Bagian dashboard-nya udah desainnya ergonomis dengan akses merah khas RS. Makin nyaman lagi di mobil dengan kehadiran 6 speaker, kompatibel dengan Apple CarPlay dan Android Auto. Pokoknya, kamu bisa jedag-jedug, lah! 

Khusus di bagian kemudi, setir udah punya tombol-tombol buat ngontrol berbagai fitur kayak audio dan informasi kendaraan. Kursi pengemudi juga bisa kamu atur secara elektrik, biar Sobat Halotomotif makin nyaman saat mengemudi.

Fitur Keselamatan 

Ada 2 tipe dari Honda WRV RS ini. Untuk yang Honda WR-V RS 2023 punya fitur Honda Sensing adalah highlight utama pada mobil ini. Teknologi yang mencakup berbagai sistem keselamatan aktif  bagi penumpangnya. Apa aja sih fiturnya?

Sistem Collision Mitigation Braking System (CMBS) dan ACC (Adaptive Cruise Control). Sensor canggih yang bisa deteksi pejalan kaki, sepeda, dan motor sekaligus jaga jarak aman sama kendaraan depan. Kalo bahaya, langsung kasih peringatan di tampilan MID dan rem otomatis.

Lalu ada sistem Lane Keeping Assist System (LKAS) dan Road Departure Mitigation (RDM) menambah kesan fun dan aman. Fitur yang mengontrol mobil tetap di jalurnya. Nggak perlu takut nyasar ke jalur tetangga.

Gimana, makin penasaran dengan WR-V RS 2023? Tonton reviewnya bersama Duotomotif di Channel Youtube Halotomotif. Linknya di bawah ya!

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Blog

Mau Liburan Aman? Jangan Lupa Simpan Nomor Penting Ini!

Bacaan 2 menit

Obrolan di mobil

Libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 sudah di depan mata. Buat banyak orang, momen Nataru jadi waktu favorit buat road trip, mudik, atau sekadar liburan bareng keluarga.

Tapi di balik serunya perjalanan, ada satu hal penting yang sering terlupa, yaitu menyimpan nomor darurat di ponsel.

Padahal, di perjalanan jauh, apalagi saat kondisi jalan padat hal yang gak terduga bisa saja terjadi. Mulai dari mobil mogok, kehabisan BBM, kecelakaan kecil, sampai kondisi darurat kesehatan.

Nah, supaya nggak panik dan bisa cepat dapat bantuan, berikut daftar nomor penting yang sebaiknya disimpan sebelum berangkat.

Tips merawat mobil biar awet

Nomor Darurat Nasional

  • Nomor Darurat Kepolisian (112)
    Bisa dihubungi untuk berbagai kondisi darurat, termasuk kecelakaan dan gangguan keamanan.
  • Pemadam Kebakaran (113)
    Bukan cuma soal kebakaran rumah, tapi juga kejadian darurat di jalan.

Kesehatan & Medis

  • Ambulans (118 atau 119)
    Penting kalau ada penumpang yang tiba-tiba butuh penanganan medis cepat.
  • Pusat Krisis Kemenkes RI: 0812-1212-319
    Berguna untuk kondisi kesehatan darurat berskala besar atau butuh rujukan.
  • BPJS Kesehatan: 1500400
    Buat yang perlu informasi layanan kesehatan selama perjalanan.
  • Palang Merah Indonesia (PMI): 021-7992325
    Bisa dihubungi terkait kebutuhan darah atau bantuan kemanusiaan.

Kendaraan & Perjalanan

  • Pertamina Delivery Service: 135
    Solusi kalau kehabisan BBM di tengah jalan. Tinggal telepon, BBM diantar.
  • Informasi Jalan Tol: 0813-8006-8000
    Untuk cek kondisi lalu lintas dan info terkini seputar ruas tol.
  • Jasa Marga 24 Jam: 14080
    Andalan pengguna tol Trans-Jawa dan Trans-Sumatra.
  • Jalur Mudik 24 Jam (WhatsApp): 0822-8885-8884
    Praktis buat tanya kondisi jalur mudik via WhatsApp.

suara aneh mobil

Kondisi Darurat & Transportasi

  • Basarnas / Tim SAR Nasional: 115
    Penting jika terjadi kecelakaan besar atau kondisi darurat ekstrem.
  • ASDP Indonesia Ferry: 191
    Wajib disimpan buat yang mudik atau liburan lewat jalur penyeberangan.

Mencari nomor darurat saat panik jelas bukan hal ideal. Makanya, sebelum memutar kunci kontak dan memulai perjalanan, luangkan waktu sebentar buat menyimpan semua nomor penting ini di ponsel.

Perjalanan aman bukan cuma soal kondisi kendaraan, tapi juga kesiapan menghadapi situasi darurat. Dengan persiapan yang matang, libur Nataru bisa dinikmati dengan lebih tenang dan nyaman.

So, selamat menikmati libur akhir tahun! 🚗✨

Continue Reading

Blog

Rambu Petunjuk Jalan Tol Hijau dan Biru, Apa Bedanya?

Bacaan 2 menit

Kalau kamu sering road trip atau rutin bolak-balik lewat jalan tol, pasti sudah akrab dengan papan petunjuk jalan yang gede-gede itu. Ada yang berwarna hijau, ada juga yang biru. Sekilas mirip, sama-sama tulisannya putih, sama-sama nunjukin arah. Tapi jangan salah, fungsinya beda.

Di jalan Indonesia, ada dua warna latar rambu penunjuk arah yang paling sering ditemui, yaitu hijau dan biru. Meski sama-sama berisi informasi tujuan atau lokasi, warna latar ini punya arti khusus yang sudah diatur dalam Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub) Nomor 13 Tahun 2014 tentang Rambu Lalu Lintas.

Jadi, pemilihan warna rambu itu bukan sekadar biar kelihatan kontras atau gampang dibaca, tapi memang dibuat supaya pengemudi lebih paham aturan dan kondisi jalan yang sedang dilalui.

Rambu Penunjuk Jalan Warna Biru

Rambu dengan latar biru dan tulisan putih masuk kategori rambu perintah. Penjelasannya ada di Pasal 17 aturan tersebut.

Gak cuma itu, di Pasal 20 juga dijelaskan kalau rambu biru dipakai buat banyak hal, mulai dari penunjuk batas wilayah, batas jalan tol, lokasi fasilitas umum, sampai pengaturan lalu lintas tertentu.

Contoh yang sering ditemui di jalan tol misalnya rambu bertuliskan:
“Batas Kecepatan Maksimum 100 km/jam dan Minimum 80 km/jam.”

Kalau sudah ketemu rambu biru seperti ini, artinya nggak bisa ditawar, pengemudi wajib patuh. Termasuk kalau rambu biru nunjukin jalur atau lokasi tertentu, kamu harus tetap di lajur yang diarahkan. Jadi bukan cuma sekadar informasi, tapi memang ada aturan yang harus diikuti.

Rambu Penunjuk Jalan Warna Hijau

Beda cerita kalau ketemu rambu warna hijau. Rambu ini fungsinya lebih santai, sebagai penunjuk arah dan lokasi tujuan. Biasanya banyak dipasang di jalan raya atau jalan tol, terutama saat sudah mendekati kota atau daerah tujuan.

Umumnya, rambu hijau juga dilengkapi keterangan jarak, misalnya, “Bandung 1 Km.”

Artinya simpel, jarak menuju Bandung tinggal satu kilometer lagi. Dengan rambu ini, pengemudi bisa mulai ancang-ancang, mau pindah lajur, siap keluar tol, atau sekadar menyesuaikan kecepatan.

Singkatnya, rambu hijau itu buat ngasih informasi arah, sementara rambu biru adalah perintah yang wajib dipatuhi.

Kelihatannya sepele, tapi kalau paham bedanya, perjalanan bisa lebih aman dan pastinya gak bikin salah ambil jalur di jalan.

Continue Reading

Blog

Kenapa Ban Serep Mobil Ukurannya Dibuat Lebih Kecil?

Bacaan 2 menit

Ban serep sering jadi penghuni tetap bagasi yang jarang diperhatikan. Tapi begitu ban utama bocor dan harus dipakai, ukurannya yang lebih kecil langsung bikin tanda tanya besar “aman gak nih kalau dipakai di jalan?”.

Ban serep dengan ukuran lebih kecil memang sengaja dirancang seperti itu. Di dunia otomotif, jenis ban ini dikenal sebagai space saver. Fungsinya jelas, bukan buat dipakai lama-lama, tapi jadi penolong sementara saat kondisi darurat.

Biar Bagasi Tetap Lega

Alasan paling utama kenapa ban serep dibuat lebih kecil adalah soal efisiensi ruang. Kalau ban serep ukurannya sama dengan ban utama, ruang bagasi bakal banyak terpotong. Dengan ukuran yang lebih ramping, pabrikan bisa menyisakan ruang lebih buat barang bawaan.

Ini terutama terasa di mobil-mobil perkotaan atau LCGC, yang memang mengutamakan kepraktisan.

Bobot Mobil Jadi Lebih Ringan

Ban serep kecil juga membantu mengurangi bobot kendaraan. Jangan salah, satu ban lengkap dengan pelek bisa cukup berat. Kalau bobot ditekan, dampaknya bisa ke konsumsi bahan bakar dan efisiensi secara keseluruhan.

Makanya, ban serep kecil jadi solusi yang masuk akal buat mobil harian.

Bukan untuk Dipakai Jauh-jauh

Perlu dicatat, ban serep kecil bukan untuk pemakaian jangka panjang. Biasanya pabrikan membatasi kecepatan maksimal sekitar 60–80 km per jam dan jarak tempuh tertentu.

Soalnya, tapak ban lebih sempit dan konstruksinya beda. Kalau dipaksa dipakai jauh atau kencang, kenyamanan dan kestabilan mobil bisa berkurang.

Tapi, mobil SUV, MPV besar, atau kendaraan yang sering dipakai ke luar kota biasanya masih dibekali ban serep full size. Alasannya sederhana, kebutuhan medan yang lebih bervariasi dan jarak tempuh lebih jauh. Sementara mobil perkotaan lebih fokus ke kepraktisan, jadi ban serep kecil sudah dianggap cukup.

Tips Pakai Ban Serep

Kalau suatu saat harus pakai ban serep kecil, ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Pertama, gunakan ban serep hanya untuk keadaan darurat, bukan untuk pemakaian harian.

Kedua, harus perhatikan batas kecepatan dan hindari jalan rusak. Selanjutnya, segera ganti kembali ke ban normal setelah sampai bengkel, dan terakhir pastikan tekanan anginnya selalu sesuai rekomendasi

Kesimpulannya, ban serep kecil itu wajar dan memang dirancang seperti itu. Selama dipakai sesuai fungsinya, gak ada yang perlu dikhawatirkan.

Yang penting, jangan lupa cek kondisi ban serep secara berkala. Percuma ada ban serep kalau pas dibutuhkan malah kempis atau getas.

Continue Reading

Trending