Blog
4 Mobil SUV Termahal di Dunia, Kepoin dulu Beli Nanti!

Rata-rata mobil SUV di Indonesia yang versi low harganya sekitar Rp200-350 juta. Kalo versi luxury biasanya sekitar Rp 1 miliar ke atas. Kalo harga mobil SUV termahal di dunia kalian pernah kepikiran gak?
Mobil SUV (sport utility vehicle) termasuk jenis mobil sport. Gak heran kalo versi mewahnya sampe milyaran rupiah. Selain bikin geleng-geleng, gak semua orang bisa kebeli mobil mewah. Tapi gapapa, biar pun belum ada rencana beli, mending simak beberapa mobil SUV ini. Siapa tau langsung ada rejeki, kan?
Mobil SUV termahal
Kategori mahal setiap orang sebenernya gak bisa dipukul rata. Ada yang nganggep mobil harga Rp 3 miliar itu masih terjangkau, ada juga yang bilang muahal banget. Tapi tenang, Halotomotif udah merangkum beberapa rekomendasi mobil SUV termahal di dunia. Langsung aja, check it out!
Mercedes-AMG G63

Salah satu mobil SUV termahal di dunia jatuh pada Mercedes-Benz AMG G63. Gimana gak coba? Dari sisi eksterior, mobil ini punya desain timeless alias masih pertahanin desain pendahulunya C-Class taun 1979.
Mau diliat dari sisi mana pun, Mercedes-Benz AMG G63 tetep aja keliatan gahar. Keliatan dari garis-garis tegas, dua jendela berukuran besar,dan satu ban serep di belakang mobil.
Gak cuma body luar, daya tarik mobil mewah ini ada pada mesinnya. Kabarnya, mobil ini pake mesin V8 twin-turbo 4.0 liter, transmisi otomatis sembilan kecepatan, tenaga 577 hp dan torsi 627 lb-ft. Saking berkualitas, mobil ini sering dipake penggemar offroad, selebriti, sampe pengusaha yang mau tampil mewah. Kalo kamu minat, mobil sekelas SUV ini dibanderol Rp 2,7 miliar.
Ferrari Purosangue

Ferrari Purosangue juga termasuk mobil SUV termahal di dunia. Kalo dirupiahin, harga Ferrari Purosangue sekitar Rp 10 M. Biar pun mahal, desainnya juga gak kaleng-kaleng. Dari sisi depan, desain mobil satu ini mirip kaya Ferrari Roma yang sporty dan mewah. Bagian interior juga cukup leluasa buat 4 orang dewasa.
Sebagai mobil SUV, Ferrari Purosangue ini punya tenaga mesin V12 6.5 L. Mesin ini ngehasilin 715 hp dan torsi 715 Nm. Akselerasinya 0-100 km/jam cuma dalam 3,4 detik. Kecepatan tertingginya sekitar 310 km/jam. Mantep banget buat offroad atau touring!
Lamborghini Urus Performante

Gak cuma jadi mobil SUV termahal di dunia, Lamborghini Urus Performante nawarin desain super mewah. Dari sisi perfoma, akselerasi mobil 0-100 sekitar 3,3 detik, lalu kecepatan tertingginya sekitar 306 km/jam.
Dari sisi eksterior, mobil SUV satu ini keliahatan agresif dan suporty. Hal ini terbukti dari garis-garis tajam di bodi mobil. Bagian interior juga berkualitas tinggi, soalnya terbuat dari kulti Nappa dan Alcantara. Sebanding sama kemewahannya, mobil ini dihargai Rp 10,5 miliar, Guys!
Mobil SUV termahal: Bentley Bentayga EWB Mulliner

Ada harga pasti ada kualitas. Walaupun mobil termahal ini harganya sekitar Rp 15 Miliar, fitur dan performanya gak main-main untuk kelas SUV. Mesin yang digunakan Bentley Bentayga EWB Mulliner adalah V6 twin-turbocharged dengan kecepatan tertinggi sekitar 290 km/jam. Akselerasinya dari 0-100 km/ jam sekitar 4,8 detik.
Dari segi eksterior juga gak kalah hebat, lo! Bodi mobil ini terkenal elegan dan modern, terlihat dari garis-garis halus di bodi mobil. Interior dalemnya juga mewah dan nyaman banget kalo buat 5 orang.
Kalo mobilnya terkenal mewah, udah pasti kualitasnya juga wah. Jadinya kamu mau pilih yang mana, nih?
Blog
Servis Mobil Berdasarkan Waktu atau Kilometer?

Pernah bingung kapan waktu yang pas buat servis mobil? Ada yang bilang ikutin jarak tempuh, ada juga yang ngotot harus patokan waktu pemakaian. Nah, dua-duanya sebenarnya penting, tapi cara ngitungnya bisa bikin banyak orang salah kaprah, apalagi kalau mobil sering dipakai di jalanan kota yang macet.
Waktu vs Kilometer, Bedanya Apa?
Buat yang tinggal di kota besar seperti Jakarta, kondisi jalan yang padat bikin mobil sering nyangkut di kemacetan berjam-jam. Akibatnya, angka odometer gak nambah banyak, padahal mesin terus menyala dan bekerja keras. Jadi, kalau nunggu sampai jarak 10.000 km baru servis, bisa-bisa mesin keburu ‘ngambek’ duluan.
Makanya, dalam kondisi seperti ini, servis berdasarkan waktu biasanya jauh lebih relevan. Contohnya, mobil bisa mencapai jarak 10.000 km dalam waktu kurang dari 6 bulan kalau jalan lancar. Tapi kalau macet parah setiap hari, bisa saja 6 bulan cuma nambah beberapa ribu kilometer.
Efek Samping Kalau Telat Servis
Masalahnya, saat mobil sering diam lama di tengah macet, campuran bensin dan udara dalam mesin jadi gak ideal. Akibatnya, pembakaran jadi enggak sempurna dan muncul tumpukan karbon di ruang bakar. Lama-lama, performa mesin menurun, bensin jadi lebih boros, dan komponen mesin cepat aus.
Gak cuma mesin, komponen lain seperti rem, transmisi, oli transmisi, ban, cairan pendingin, sampai aki juga ikutan kerja ekstra. Padahal, jarak tempuh mobil gak bertambah banyak. Kalau dibiarkan, kerusakannya bisa merembet ke mana-mana dan bikin biaya perbaikan makin mahal.

Kapan Waktu Ideal Servis Berkala?
Supaya mesin tetap sehat, pabrikan mobil biasanya merekomendasikan servis berkala setiap 6 bulan sekali atau setiap kelipatan 10.000 km mana yang tercapai lebih dulu.
Jadi, walaupun kilometer masih sedikit tapi udah lewat 6 bulan, sebaiknya tetap servis ya. Begitu juga sebaliknya, kalau kilometer udah tembus 10.000 km sebelum 6 bulan, langsung booking servis tanpa perlu nunggu waktunya.
Dengan servis rutin yang tepat, mobil tetap prima, awet, dan gak bikin dompet jebol mendadak. Jadi, mulai sekarang jangan bingung lagi ya, waktu dan kilometer sama-sama penting, tinggal lihat mana yang duluan tercapai. 🚗✨
Blog
Posisi Ban Serep Mobil, Pengemudi Pemula Wajib Tahu!

Ban serep sering kali jadi “pahlawan” saat kondisi darurat, misalnya ketika ban utama bocor di tengah jalan. Tapi percaya atau gak masih banyak pengemudi pemula, terutama wanita yang belum tahu di mana posisi ban serep mobil mereka sendiri.
Padahal, mengetahui letak ban serep itu penting banget. Saat kondisi darurat, kamu jadi gak panik dan bisa cepat minta bantuan atau bahkan mengganti ban sendiri.
Nah, berikut ini penjelasan singkat tentang posisi umum ban serep pada mobil 👇

- Bagasi Belakang (Bawah Lantai)
Ini posisi paling umum dan mudah ditemukan. Kalau kamu buka pintu bagasi lalu angkat karpet atau pelapis lantai, biasanya di bawahnya ada satu ruang khusus tempat ban serep diletakkan.
Model ini banyak dipakai oleh mobil sedan, hatchback, dan city car.
Tips:
Pastikan area ini gak tertutup barang bawaan saat kamu bepergian jauh, supaya mudah dijangkau saat darurat.
- Kolong Belakang Mobil
Banyak mobil SUV dan MPV menaruh ban serep di kolong belakang. Biasanya ban ini tergantung menggunakan sistem pengunci besi atau tuas pengait.
Posisi ini membuat ruang bagasi tetap lega, tapi perlu alat khusus (biasanya sudah tersedia di mobil) untuk menurunkannya.
Tips:
Kalau sering lewat jalan becek atau berlumpur, rajin-rajin periksa kondisi ban serep supaya tidak kotor dan berkarat.

- Pintu Belakang
Beberapa mobil SUV model lama atau bergaya adventure punya ban serep yang dipasang di pintu belakang luar. Posisi ini paling mudah terlihat ya, ban serepnya nongol begitu saja.
Model ini praktis karena mudah diakses, tapi pastikan penguncinya selalu dalam kondisi bagus agar ban tidak mudah dicuri atau lepas.
Kenapa Penting Tahu Posisi Ban Serep?
Supaya kamu gak panik saat ban bocor, terutama saat sendirian dan bisa dengan cepat menjelaskan posisi ban serep ke tukang tambal ban atau layanan darurat.
Selain itu, kamu juga bisa belajar ganti ban sendiri sebagai skill dasar pengemudi 🚙✨
Jadi, mulai sekarang yuk luangkan waktu beberapa menit untuk mengenal mobil kamu sendiri, termasuk letak posisi ban serep. Gak perlu ahli mekanik kok yang penting tahu lokasi dan cara mengaksesnya.
Blog
5 Tanda Mobil Kamu Butuh Servis, Jangan Tunggu Rusak!

Punya mobil itu enak, tapi kalau perawatan sering diabaikan, siap-siap deh keluar biaya lebih besar. Banyak orang baru panik ke bengkel setelah mobilnya mogok atau muncul suara aneh. Padahal, ada beberapa “kode” yang sebenarnya udah dikasih mobil kamu sebelum rusak parah. Yuk, kenali tandanya biar nggak telat servis!

- ⚠️ Lampu indikator menyala
Lampu check engine atau indikator lainnya nyala tapi kamu cuekin? Wah, hati-hati. Itu kayak mobil kamu bilang “tolong aku” tapi kamu pura-pura nggak denger. Bisa jadi ada masalah kecil yang kalau didiemin malah jadi besar.
- 🛞 Setir atau rem terasa aneh
Kalau setir jadi berat atau mobil beloknya gak stabil, itu pertanda sistem kemudi atau suspensi perlu dicek. Begitu juga rem yang terasa dalam atau bunyi “cit-cit”. Jangan diabaikan ya, karena ini menyangkut keselamatan.

- 🔊 Muncul suara dan getaran gak biasa
Kaki-kaki mengeluarkan bunyi “tek-tek” saat berbelok, atau mobil bergetar pas ngerem? Semua itu bisa jadi sinyal ada komponen yang aus atau longgar. Gak perlu panik, tapi jangan diabaikan juga.
- 💨 Asap knalpot berubah warna
Asap hitam, putih pekat, atau biru? Itu bukan gaya mobil jadi “ngebul”, tapi bisa menandakan masalah di mesin atau sistem bahan bakar. Warna asap bisa jadi petunjuk penting buat mekanik.

- ⛽ Konsumsi BBM makin boros
Tiba-tiba bensin cepet abis padahal rute dan gaya nyetir sama? Bisa jadi ada sensor rusak, filter kotor, atau tekanan ban gak ideal. Servis kecil sering kali bikin konsumsi BBM kembali normal.
Servis mobil itu bukan cuma soal ganti oli. Dengan peka sama tanda-tanda kecil, kamu bisa menghindari kerusakan besar dan biaya perbaikan yang bikin kantong kering. Jadi, jangan tunggu rusak duluan, ya!
- NewsBacaan 2 menit
Mercedes Benz AMG SL 63 Nampang Di Queen Of Tears
- NewsBacaan < 1 menit
iCar – Mobil Listrik Apple Batal Diproduksi
- NewsBacaan 3 menit
Intip Perbedaan Hyundai Stargazer X
- BlogBacaan 2 menit
Ini 5 Lampu Merah Terlama di Indonesia, Kuncinya Cuma Sabar
- NewsBacaan 2 menit
VF 3 Mini-SUV Elektrik Harganya 227 Jutaan Rupiah
- NewsBacaan 2 menit
Lampu DRL Audi A3 Terbaru Bisa Diubah Sesuai Selera
- YouTube
Review Modifikasi Semi-alto Hyundai Creta Prime
- BlogBacaan 3 menit
Mobil Paling Irit BBM, Harga di bawah Rp 300 jutaan!