Tips
Kenapa Mobil Boros Bensin? Ini Caranya Biar Hemat BBM

Punya mobil baru atau mobil lama pasti yang bikin pusing itu pas beli bensinnya. Mau gak mau ngeluarin uang lebih untuk BBM, karena mobil dipakai setiap hari. Belum lagi kalau kebiasaan dari pemilik mobil gak baik seperti gaya mengemudi sembarangan, jadinya BBM akan cepat habis. Tapi ternyata, itu semua bisa dicegas guys. Ini tips hemat BBM walaupun BBM naik terus tapi silahkan dicoba ya biar gak bikin kantong kering.
1. BBM harus berkualitas dan sesuai sama spesifikasi mobil
Tips hemat BBM yang pertama kalian harus pakai BBM yang berkualitas. Jangan sembarangan pilih BBM, misalnya beli di eceran karena keburu-buru atau gak sesuai dengan spesifikasi mobil (mobilnya BMW isinya pertalite, kan salah ya) karena performa mesin kendaraan tergantung dari BBM yang digunakan. Kalau gak sesuai maka mobil akan bekerja lebih berat dan mengalami gejala gelitik atau mesin mobil mengalami knocking.
2. Pastiin tekanan ban secara berkala
Tips hemat BBM yang kedua adalah secara reguler cek tekanan ban. Hindari tekanan angin pada ban yang terlalu rendah. Ban mobil yang kekurangan tekanan angin bisa bikin mobil terasa berat saat dikemudikan. Saat tekanan angin pada ban mobil kurang, maka kendaraan akan memerlukan tenaga lebih untuk melaju. Ini akan membuat mesin bekerja lebih keras dan menghasilkan pemakaian bensin yang lebih banyak.
Tapi, tidak disarankan mengisi tekanan ban terlalu tinggi juga, karena dapat berbahaya ketika berkendara. Tekanan angin ban mobil yang terlalu tinggi akan membuat fungsi ban sebagai peredam benturan akan berkurang, sehingga membuat redaman suspensi kena imbasnya. Ikuti tekanan ban sesuai rekomendasi ya! Taukan ngeliat tekanan ban di mana? Fun fact! Ban yang dipompa dengan tekanan yang tepat akan memiliki kemampuan untuk menempuh jarak yang lebih jauh dengan jumlah BBM yang sama.
3. Hindari membawa barang bawaan terlalu berat
Supaya mobil hemat BBM, singkirkan barang-barang yang gak perlu dari bagasi. Beban yang terlalu berat juga akan mempengaruhi konsumsi BBM kendaraan. Kok bisa? Semua aspek yang ada di mobil akan bekerja dengan keras, seperti ban yang menopang beban berat sehingga laju kendaraan juga melambat, berpengaruh juga pada suspensi yang tidak bekerja maksimal.
Menurut beberapa artikel, penambahan berat sebesar 50 kg dapat meningkatkan konsumsi BBM sebesar 2%. Apalagi jika hal ini dilakukan pada mobil berdesain compact dengan mesin kecil. Jadi, pastikan membawa barang yang diperlukan, gak perlu seluruh isi rumah dibawa semua.
4. Kecepatan mobil jangan naik turun
Suka banget ngegas tiba-tiba atau rem mendadak? Itu bisa menyebabkan boros bensin. Mulai belajar cara berkendara dengan menggunakan feeling hehe, itu bisa menjadi salah satu cara untuk hemat BBM. Biasain nih, ketika akan menambah akselerasi, lakukan secara bertahap sampai mendapatkan kecepatan yang diinginkan. Karena, akselerasi dan mengerem mendadak berdampak pada konsumsi BBM lebih banyak yang membuat mobil boros BBM.
5. Bijak dalam menggunakan AC
Kalau gak pakai AC ya panas dong? Kata siapa disuruh gak pake AC, maksudnya pakai dengan bijak adalah jangan asal mainin temperatur dan kecepatan kipas suka-suka. Bener sih, Indonesia merupakan salah satu negara beriklim tropis. Tapi perlu diketahui jika AC bekerja di suhu yang paling rendah, AC akan bekerja lebih keras maka mesin juga akan bekerja jauh lebih keras. Padahal mesin mendapatkan tenaga untuk bekerja dari bahan bakar. Hal ini akan berpengaruh pada konsumsi BBM dan lama-kelamaan menjadi pemicu BBM boros.
Cara lain untuk bijak dalam memakai AC adalah pilih tempat parkir yang teduh. Kalau parkirnya di bawah sinar matahari dan cuacanya sangat panas, bisa mengakibatkan suhu di dalam mobil begitu tinggi dan terasa tidak nyaman. Hal semacam ini membuat pengguna mobil akhirnya menyalakan AC dengan suhu paling rendah. Tujuannya agar suhu di dalam kabin segera dingin dan memberi kenyamanan saat berkendara. Ini menyebabkan boros BBM juga.
6. Jadwalkan servis secara rutin
Last but not least, servis mobil secara berkala dan rutin. Servis ini wajib dilakukan oleh pemilik kendaraan jika ingin konsumsi BBM yang efisien. Karena dengan melakukan perawatan rutin maka performa kendaraan akan selalu optimal, karena kotoran pada busi dan koil akan hilang, apalagi kalau di bengkel resmi, yang udah ada history record mobil kamu seperti apa.
Itulah tips hemat BBM, walaupun harga BBM naik terus, kita harus naikin standard-nya juga untuk bisa meminimalisir borosnya bensin dengan menerapkan tips hemat BBM diatas. Semoga membantu 🙂
Tips
Jangan Cuek, Ini Makna Warna Asap Knalpot pada Mobil Kamu!

Kadang kesibukan bikin kita lupa sama kondisi mobil sendiri. Selama masih bisa nyala dan jalan, ya kita anggap mobil gak kenapa-kenapa.
Padahal, mobil juga butuh perhatian supaya tetap sehat. Makanya servis berkala itu penting, bukan cuma buat formalitas, tapi buat jaga performa sekaligus deteksi dini kalau ada yang gak beres di mesin.
Salah satu hal yang sering diabaikan tapi sebenarnya bisa jadi alarm adalah asap knalpot. Lewat asap itu, mobil seakan kasih kode, buat menunjukkan apakah pembakarannya lagi normal atau diam-diam ada masalah yang bisa bikin repot.
Banyak yang percaya kalau knalpot bersih berarti mobil sehat, padahal belum tentu. Bisa jadi secara kasat mata nggak ada asap aneh, tapi emisinya tetap tinggi dan mengandung polutan berbahaya kayak karbon monoksida (CO) atau nitrogen oksida (NOx).

Jadi mobil yang kelihatan sehat dari luar belum tentu ramah lingkungan. Karena itu, sekarang uji emisi jadi cara paling akurat buat tahu apakah mobil benar-benar dalam keadaan baik.
Tapi sebenarnya, warna asap tetap bisa jadi petunjuk awal. Khusus mobil bensin, normalnya gak ada asap mencolok. Paling hanya keluar uap putih tipis di pagi hari gara-gara embun. Tapi begitu mesin panas, itu biasanya hilang. Nah, kalau warnanya mulai berubah jadi jelas dan tebal, di situ baru kita harus waspada.
Asap putih tebal misalnya. Kalau kamu lihat ini dari knalpot bensin, itu bisa berarti oli ikut kebakar di ruang bakar. Biasanya disebabkan ring piston aus atau telat ganti oli. Di mesin diesel, asap putih pekat sering muncul kalau solar gak kebakar sempurna, entah karena setting pompa BBM atau injeksi yang bermasalah.

Lalu ada asap abu-abu, yang sering dikaitkan dengan katup PCV (Positive Crankcase Ventilation) macet. Ini komponen yang mengatur uap dari ruang mesin ke intake. Kalau macet, pembakaran bisa terganggu dan bikin asap berubah warna.
Yang paling sering bikin panik adalah asap hitam. Kalau ini muncul di mobil bensin, itu tanda pembakaran gak sempurna. Dampaknya? Mobil boros, tarikannya berat, dan kadang muncul gejala ngelitik. Biasanya masalahnya ada di filter udara kotor, injektor, sensor, atau fuel pressure regulator.
Pada akhirnya, semua balik ke satu hal rajin servis berkala. Minimal tiap 6 bulan, biar teknisi bisa cek apakah ada potensi kerusakan sebelum makin parah. Bukan cuma ganti oli, tapi ngecek keseluruhan sistem, terutama bagian mesin.
Tips
Masih Perlukah Kebiasaan Memanaskan Mobil Setiap Hari?

Dulu, banyak yang bilang, “Biar awet, mobil harus dipanasin setiap pagi”. Minimal lima menit, bisa sambil minum kopi atau pas lagi siap-siap ke kantor.
Tapi di era mobil modern, mulai muncul pertanyaan, sebetulnya masih perlu gak sih lakukan ritual itu? Jangan-jangan cuma ikut kebiasaan lama tanpa tahu fungsinya.
Jawaban sederhananya, hal itu gak perlu dilakukan lagi untuk mobil masa kini.
Berdasarkan situs Auto2000, dijelaskan kalau dulu mobil pake sistem karburator, mesin belum secanggih sekarang. Jadi, oli butuh waktu buat naik dari bawah ke seluruh mesin.
Kalau langsung dipakai jalan, takutnya komponen saling bergesekan tanpa pelumasan. Makanya ritual memanaskan mobil jadi hal yang penting.

Nah, beda cerita sama mobil zaman sekarang, teknologinya sudah jauh lebih maju. Mobil saat ini sudah pakai sistem injeksi bahan bakar. Komputer bisa langsung atur campuran bensin dan udara sesuai suhu mesin. Jadi mesin bisa langsung “melek” sejak starter.
Mobil zaman now juga sudah punya sensor suhu dan oli, jadi tahu kapan harus kasih bahan bakar lebih atau kurang. Gak perlu lagi tuh, injek gas saat sedang memanaskan mesin.
Sistem valve adjuster dan oil pump di mobil modern juga lebih canggih. Jadi begitu mesin menyala, oli langsung tersebar keseluruh bagian tanpa perlu menunggu mesin panas terlebih dulu.
Tapi kalau kamu tetap mau panasin mobil, sah-sah aja. Cukup 1 menit aja, tanpa geber. Biar oli benar-benar mengisi ruang mesin dan aki gak kaget.
Jadi, kalau ditanya “Sebenarnya boleh gak sih manasin mobil?” jawabannya “Boleh, tapi bukan hal yang wajib”. Karena yang terpenting bukan memanaskan mesin atau gak setiap hari, tapi rajin servis berkala.
Tips
Rahasia di Balik Warna Lampu Indikator Dashboard Mobil

Pernah pas nyetir tiba-tiba muncul lampu-lampu kecil di dashboard mobil dan kamu langsung panik? Tenang… gak semua lampu indikator berarti mobil kamu rusak. Kuncinya ada di warna lampu indikator, bukan cuma simbolnya aja.
Banyak pengemudi hanya fokus ke gambar atau ikon yang muncul, padahal warna lampu indikator punya arti penting untuk kasih tahu kondisi mobil. Yuk kita bahas.

- Warna Hijau atau Biru — Tandanya Mobil dalam Kondisi Normal 🟢🔵
Kalau muncul lampu indikator berwarna hijau atau biru, kamu boleh tenang. Warna ini biasanya cuma ngasih tahu kalau ada fitur mobil yang sedang aktif.
Contohnya:
- Lampu biru dengan simbol lampu jauh → artinya lampu jauh sedang menyala.
- Lampu hijau dengan arah panah → sein aktif atau lampu kabut menyala.
Jadi kalau lihat warna ini, kamu gak perlu panik. Anggap aja kayak notifikasi “All is well.”

- Warna Kuning atau Oranye — Waspada, Tapi Belum Bahaya 🟠🟡
Nah, kalau indikator warna kuning atau oranye muncul, itu tandanya mobil lagi ngasih peringatan ringan. Gak perlu langsung berhenti mendadak, tapi segera cek kondisinya.
Beberapa contoh umum:
- Check Engine: biasanya terkait sistem mesin atau sensor. Bisa ringan, bisa juga tanda awal masalah.
- Tekanan ban kurang (TPMS) → segera cek tekanan angin ban.
- Traction control aktif → sistem sedang bantu menjaga traksi mobil.
Intinya, warna kuning = “awas, ada yang perlu diperhatikan.” Kalau dibiarkan terlalu lama, bisa jadi masalah serius.

- Warna Merah — Ini Baru Bahaya, Wajib Tindakan Cepat 🔴
Kalau lampu indikator berwarna merah muncul, ini tandanya ada masalah serius yang harus segera ditangani. Biasanya menyangkut sistem penting seperti mesin, rem, atau suhu mobil.
Contoh yang sering muncul:
- Tekanan oli rendah → langsung matikan mesin dan periksa oli.
- Overheat / suhu mesin terlalu tinggi → jangan paksa jalan, bisa bikin mesin rusak.
- Rem tangan aktif atau masalah rem → cek apakah rem tangan belum dilepas atau ada gangguan.
Warna merah ini bukan sekadar “peringatan”, tapi sinyal darurat. Lebih baik berhenti di tempat aman dan cek masalahnya, atau hubungi bengkel atau teknisi.
Kenapa Penting Tahu Warna Indikator Dashboard?
Karena dashboard itu ibarat “bahasa tubuh” mobil kamu. Kalau kamu paham arti warna-warnanya, kamu bisa tahu kapan harus tenang, kapan perlu waspada, dan kapan harus berhenti total.
Selain bikin berkendara lebih aman, kamu juga bisa mencegah kerusakan besar sejak dini. Jadi, mulai sekarang jangan cuma fokus ke simbolnya aja ya.. Lihat juga warnanya.
NewsBacaan 2 menitMercedes Benz AMG SL 63 Nampang Di Queen Of Tears
BlogBacaan 2 menitIni 5 Lampu Merah Terlama di Indonesia, Kuncinya Cuma Sabar
NewsBacaan < 1 menitiCar – Mobil Listrik Apple Batal Diproduksi
NewsBacaan 3 menitIntip Perbedaan Hyundai Stargazer X
NewsBacaan 2 menitVF 3 Mini-SUV Elektrik Harganya 227 Jutaan Rupiah
NewsBacaan 2 menitLampu DRL Audi A3 Terbaru Bisa Diubah Sesuai Selera
YouTubeReview Modifikasi Semi-alto Hyundai Creta Prime
BlogBacaan 3 menitMobil Paling Irit BBM, Harga di bawah Rp 300 jutaan!



















Pingback: Bisa Boros Bensin Kalau Nyetir Mobil Gak Konstan - Halotomotif