Connect with us

Tips

Fitur Mobil yang Sering Dilupain, Simpel tapi Penting!

Bacaan < 1 menit

Ngomongin fitur mobil, kadang kita suka fokus sama yang kelihatan canggih dan modern. Padahal, di mobil kita sendiri sebenarnya sudah ada fitur-fitur lawas yang fungsinya besar, cuma sering dilupain.

Beberapa fitur sederhana ini justru punya peran besar, mulai dari bantu visibilitas sampai ngasih tanda ke pengguna jalan lain. Apa saja sih?

  1. Lampu Hazard
    Banyak yang nganggep hazard cuma buat keadaan darurat terutama pas mobil mogok. Padahal di kondisi hujan deras dengan visibilitas yang minim hazard jadi penanda penting buat mobil di belakang.
  2. Kaca Spion Tengah
    Di tengah gempuran kamera dan sensor, spion tengah manual tetap jadi andalan. Gak ribet, gak delay, dan selalu siap dipakai, apalagi pas hujan atau kondisi jalan padat. Fitur klasik, tapi nggak tergantikan.
  3. Defogger Kaca Belakang
    Biasanya baru inget defogger saat kaca belakang mulai berembun atau basah. Sekali tombol ditekan, pandangan langsung jelas lagi. Simple, tapi krusial.
  4. Lampu Kabin
    Cari barang jatuh, bantu penumpang turun, atau sekadar ngecek sesuatu di malam hari, lampu kabin sering jadi penyelamat kecil yang jarang diapresiasi.
  5. Sun Visor
    Matahari pagi atau sore kadang bikin nyetir jadi gak nyaman. Di situlah sun visor beraksi. Tinggal diturunin, pandangan lebih adem, fokus tetap aman.

Gak semua fitur mobil harus baru dan mahal buat terasa manfaatnya. Banyak fitur lama yang sebenarnya selalu siap bantu, cuma sering kita anggap remeh.


Jadi sebelum mikir mobil kita kurang fitur, coba deh kenali lagi apa saja yang sudah ada.

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Tips

Mau Liburan Gak Kena Macet? Cek Jalan Bisa dari Aplikasi

Bacaan 2 menit

jenis mobil road trip

Momen liburan Natal dan Tahun Baru selalu identik dengan satu hal, lalu lintas yang ramai dan padat. Mau itu mudik, liburan keluarga, atau sekadar jalan-jalan keluar kota, potensi macet hampir pasti ada.

Tapi, sekarang zaman sudah makin canggih, ngecek kondisi lalu lintas gak perlu nebak-nebak. Cukup modal ponsel dan aplikasi, pengendara sudah bisa tahu mana jalan lancar, padat, sampai yang sebaiknya dihindari.

Nah, biar perjalanan liburan lebih santai, ini beberapa cara cek kemacetan lewat aplikasi yang paling sering dipakai pengendara.

  1. Google Maps

Aplikasi satu ini hampir pasti ada di semua ponsel. Google Maps bukan cuma buat cari alamat, tapi juga cukup akurat buat pantau kondisi lalu lintas.

Di Google Maps, jalanan diberi warna hijau artinya lancar, kalau oranye nunjukin lalu lintas cukup padat, dan terakhir merah yang artinya macet.

Saat musim liburan, fitur ini membantu banget untuk kalian menentukan jam berangkat, memilih rute alternatif, sampai menghindari titik rawan macet.

Ada tips sedikit buat pengguna Google Maps, jangan lupa untuk aktifkan mode navigasi, karena Google Maps biasanya otomatis mengarahkan ke jalur yang lebih cepat kalau ada kemacetan di depan.

  1. Waze

Kalau Google Maps terkesan aman, Waze lebih ke real time dan agresif soal cari jalur tercepat.

Waze mengandalkan laporan langsung dari sesama pengguna. Jadi, info seperti lalu lintas yang macet parah, kecelakaan, kendaraan mogok, sampai razia, biasanya akan muncul secara cepat di layar.

Aplikasi ini cocok banget buat pengendara yang gak masalah lewat jalur alternatif, mau menghindari antrean panjang di jalur utama.

Tapi ingat, saat libur panjang, jalan tikus pun bisa ikut padat, jadi tetap pakai logika dan jangan asal belok.

  1. Aplikasi Resmi Jalan Tol

Buat yang rutenya banyak lewat jalan tol, beberapa aplikasi resmi juga layak dipantau, seperti aplikasi operator tol (situs BPJT atau Jasa Marga), media sosial resmi pengelola jalan tol, atau kanal informasi lalu lintas.

Biasanya akan tersedia info kepadatan di ruas tol tertentu, kondisi rest area, rekayasa lalu lintas seperti one way atau contraflow.

Ini penting supaya pengendara nggak kaget saat tiba-tiba arus dialihkan.

Saat musim liburan, akun media sosial kepolisian dan instansi terkait biasanya aktif membagikan update lalu lintas. Selain itu, grup komunitas otomotif atau daerah juga sering berbagi info kondisi jalan.

Tapi perlu diingat kalau aplikasi itu sifatnya cuma alat bantu. Yang gak kalah penting, pengemudi perlu memilih jam berangkat yang realistis, siap berhenti dan istirahat kalau jalur padat, jangan memaksakan diri ngejar waktu.

Continue Reading

Tips

Road Trip Jauh Pakai EV, Aman Gak Sih?

Bacaan 2 menit

Mau road trip pakai mobil listrik? Bisa banget. Apalagi pabrikan otomotif sekarang sudah bekeli mobil listrik dengan jarak tempuh yang cukup jauh.

Tapi jangan asal jalan. Ada beberapa hal krusial yang perlu kamu siapin, mulai dari urusan baterai sampai perencanaan rute, supaya perjalanan tetap lancar dan bebas drama.

  1. Cek Jarak Tempuh

Angka jarak tempuh klaim pabrikan itu biasanya kondisi ideal. Di dunia nyata, hasilnya bisa beda, apalagi kalau sering ngebut, AC dingin terus, atau mobil penuh penumpang.

Tipsnya, jangan pakai patokan 100 persen. Kalau jarak tempuh mobil listrik kamu 400 km, anggap amannya di kisaran 280–320 km saja.

SPKLU

  1. Cek Lokasi SPKLU

Ini wajib. Sebelum berangkat, luangkan waktu buat cek peta SPKLU di jalur yang bakal dilewati. Tol Trans-Jawa sekarang relatif aman buat EV, tapi tetap jangan asal jalan tanpa rencana.

Idealnya, tentukan titik charging sebelum baterai turun di bawah 20 persen. Jangan nunggu kondisi baterai sudah tipis baru panik cari colokan.

  1. Kenali Jenis Charging Mobil

Gak semua mobil listrik punya kemampuan fast charging yang sama. Ada yang bisa isi cepat dari 30 ke 80 persen dalam 30 menit, ada juga yang butuh waktu lebih lama.

Dengan tahu kemampuan mobil, kamu bisa atur waktu istirahat, makan, atau ngopi sambil nunggu baterai keisi.

  1. Atur Gaya Berkendara

Road trip pakai mobil listrik itu soal manajemen energi. Hindari akselerasi mendadak, jaga kecepatan stabil, dan manfaatkan regenerative braking.
Bonusnya, selain lebih irit baterai, perjalanan juga jadi lebih santai.

  1. Manfaatkan Mode Berkendara

Beberapa mobil listrik punya mode Eco yang cukup membantu memperpanjang jarak tempuh. AC juga sebaiknya diatur secukupnya, gak perlu dingin ekstrem.

Keliatannya sepele, tapi efeknya lumayan terasa buat konsumsi baterai.

Ini penting tapi sering dilupain. Bisa aja SPKLU penuh, rusak, atau antrian panjang. Makanya, selalu punya opsi titik charging alternatif di sekitar rute kamu.
Road trip pakai EV itu soal perencanaan, bukan keberuntungan.

Road trip pakai mobil listrik itu bukan hal ribet, asal persiapannya matang. Kenali kemampuan mobil, pahami rute dan lokasi SPKLU, serta atur gaya berkendara. Kalau semua itu sudah siap, jalan jauh pakai mobil listrik justru bisa jadi pengalaman seru, tenang, dan pastinya lebih ramah lingkungan.

Continue Reading

Tips

Isi BBM Pagi atau Malam, Mana yang Lebih Efektif?

Bacaan 2 menit

ron bensin setiap kendaraan berbeda ya

Pertanyaan soal waktu paling tepat isi Bahan Bakar Minyak (BBM) sering muncul di kalangan pemilik mobil. Ada yang bilang lebih hemat isi pagi hari, tapi ada juga yang yakin malam justru lebih aman buat kantong. Sebenarnya mana sih yang lebih efektif?

Secara teknis, BBM merupakan cairan yang bisa memuai saat suhu naik dan menyusut saat suhu turun. Artinya, di suhu yang lebih dingin, seperti pagi atau malam hari BBM cenderung lebih padat.

Dalam kondisi ini, volume BBM yang masuk ke tangki dianggap sedikit lebih optimal dibandingkan saat suhu panas, misalnya siang hari. Meski selisihnya tidak signifikan untuk pemakaian harian, secara teori isi BBM saat suhu rendah memang lebih menguntungkan.

Pagi vs Malam, Bedanya Tipis

Isi BBM pagi hari biasanya dilakukan saat suhu udara masih rendah dan tangki BBM SPBU belum banyak terganggu aktivitas. Sementara malam hari juga punya keuntungan serupa, karena suhu sudah turun setelah terpapar panas seharian.

Jadi kalau harus memilih, pagi atau malam sama-sama aman. Yang sebaiknya dihindari justru mengisi BBM di siang bolong saat suhu sedang tinggi, apalagi setelah SPBU baru saja menerima suplai BBM dari mobil tangki.

Obrolan di mobil

Faktor yang Lebih Penting dari Waktu

Dibandingkan waktu pengisian, ada hal lain yang justru lebih berpengaruh ke konsumsi BBM, contohnya.. gaya mengemudi (terlalu agresif bikin boros), tekanan ban yang gak sesuai, kondisi mesin dan filter udara yang kotor, sampai beban kendaraan yang berlebih.

Jadi, isi BBM pagi atau malam memang secara teknis sedikit lebih menguntungkan dibanding siang hari, tapi selisihnya sangat kecil untuk penggunaan normal.

Selama mengisi di waktu yang nyaman dan di SPBU terpercaya, gak perlu terlalu pusing soal jam. Yang penting, mobil dirawat dengan benar dan dikendarai dengan bijak, itu baru bisa bikin penggunaan BBM kamu lebih irit.

Continue Reading

Trending