Blog
Perbedaan Antara Bus Listrik dan Diesel

Tentunya perbedaan yang mencolok antara bus listrik dengan bus diesel adalah dari segi kenyamanannya. Kita nih sebagai penumpang gak bakalan denger suara mesin, jadi hening dan bising bisa sampai ketiduran di bus. eh!
Bukan hanya itu keunggulannya, ada beberapa perbandingan dari bus listrik dan diesel yang perlu gak perlu kamu tahu.
Keunggulan bus listrik

Perawatan yang minimal
Dalam keunggulan ini pengguna bus listrik tidak perlu melakukan perawatan sebanyak bus bertenaga diesel, tidak perlu melakukan perawatan penggantian oli mesin, penggantian filter udara mesin, mengganti busi, dan memperhatikan transmisi. Secara keseluruhan kendaraan ini memiliki perawatan yang sangat rendah.
Fleksibilitas dalam desain
Karena dimensi mesin kendaraan listrik lebih kecil dan ringan dari pada mesin konvensional. Secara desain bisa lebih fleksible juga, misalkan interiornya jadi bisa lebih luas buat penumpang.
Fitur suara buatan / artificial sound
Nah kalau berbicara tentang kendaraan listrik pasti teringat tentang keheningan suaranya, untuk itu di rancang fitur yang berguna untuk membuat noice atau suara yang membuat pengendara lain sadar akan kendaraan besar ini.
Tapi, ada juga beberapa tantangan dalam penggunaan tenaga listrik, seperti ketersediaan infrastruktur pengisian daya yang memadai, jangkauan operasional yang terbatas oleh kapasitas baterai, dan biaya awal yang tinggi.
Keunggulan Bus Diesel

Ketersediaan infrastruktur yang matang
Tentunya hal ini yang paling menonjol ketika membandingkan antara kendaaran konvensioal dan kendaraan listrik, apabila menggunakan bus konvensional (tenaga diesel) stasiun pengisian bahan bakar dan bengkel perawatan sangat mudah untuk ditemukan hal ini dapat memudahkan operasional dan perawatan bus konvensional di berbagai lokasi.
Jangkauan operasional yang lebih luas
Selain infrastrukturnya yang matang, bus diesel memiliki jangkauan oparasional yang lebih luas daripada bus tenaga listrik. Bus ini dapat melakukan perjalanan jarak jauh tanpa perlu kesusahan mengisi ulang bahan bakar.
Kapasitas dan kinerja yang tinggi
Bus diesel memiliki kapasitas penumpang yang lebih besar dan kinerja yang lebih kuat. Bisa mengankut beban penumpang yang lebih berat dan berbagai kondisi jalan dengan baik.
Pengalaman yang terbukti
Bus diesel telah digunakan secara luas dan terbukti di banyak negara selama bertahun-tahun. Meskipun memiliki keunggulan ini, penting untuk diingat bahwa industri otomotif terus berkembang, dan bus dengan tenaga listrik mungkin menjadi pilihan yang lebih populer di masa depan.
Tapi sejujurnya, sebagai penumpang mau bus listrik atau bus diesel yang penting aman dan bisa membantu kita untuk sampai di tempat tujuan ya kaaan!
Blog
Pernah Nunggu Lampu Merah Lama Banget? Ternyata Ini Alasannya

Pernah gak sih, kamu berhenti di lampu merah yang durasinya lama banget, sampai sempat buka chat, bales pesan, bahkan dengerin satu lagu full. Tapi anehnya, di persimpangan lain, baru juga napas sebentar sudah hijau lagi.
Ternyata, lampu merah itu memang punya waktu tunggu masing-masing, gak dibuat sama rata. Karena setiap persimpangan punya kondisi lalu lintas yang berbeda-beda.
Menurut Area Traffic Control System (ATCS) Dinas Perhubungan DKI Jakarta, durasi lampu lalu lintas ditentukan berdasarkan volume kendaraan dari tiap arah.
Kalau satu ruas jalan sedang padat, lampu merah di arah lain biasanya dibuat lebih lama supaya arus kendaraan bisa mengalir lebih tertib. Sebaliknya, kalau kondisi jalan relatif sepi, lampu merah dibuat lebih cepat berganti biar tidak bikin antrean yang gak perlu.
Menariknya, pengaturan itu sekarang semakin canggih berkat teknologi Intelligent Traffic Control System (ITCS). Sistem ini memakai kecerdasan buatan (AI) untuk memantau kondisi jalan secara real-time.

Kalau tiba-tiba terjadi penumpukan kendaraan di satu sisi, ITCS bisa langsung menambah durasi hijau atau memperpanjang merah di arah lain supaya lalu lintas tetap seimbang.
ITCS bahkan bisa mengenal jenis kendaraan, membaca pelat nomor, sampai mendeteksi pelanggaran lewat Recognition System. Dengan fitur Predictive System, teknologi ini bisa memprediksi kepadatan kendaraan dan menyesuaikan waktu lampu sebelum kemacetan benar-benar terjadi.
Selain membantu mengurai kemacetan, sistem ini berdampak positif ke lingkungan. Dengan mengurangi waktu tunggu yang tidak perlu, penggunaan bahan bakar bisa lebih efisien dan emisi yang keluar juga turun.
Saat ini, ITCS sudah diterapkan di 65 titik persimpangan jalan protokol Jakarta dari total 321 titik. Ke depannya, sistem ini akan terus diperluas.
Jadi, kalau besok kena lampu merah yang rasanya lama banget, itu bukan karena lampu merahnya error. Tapi karena sistem lagi berusaha menjaga lalu lintas tetap berjalan lancar untuk semua.
Blog
Mazda Vision-X Compact, Mobil yang Bisa Ngerti Perasaan Kamu

Pernah gak kebayang mobil yang bukan cuma nurut sama perintah kamu, tapi juga bisa ngobrol balik dan ngerti suasana hati kamu? Nah, Mazda kayaknya lagi pengen bikin itu kejadian lewat mobil konsep terbarunya, Vision-X Compact.
Mobil mungil ini baru aja nongol di Japan Mobility Show 2025, dan tampilannya benar-benar futuristik kayak Mazda2 yang dikasih sentuhan masa depan plus sedikit rasa sci-fi.
Dari luar, Vision-X Compact langsung kelihatan beda. Grille-nya tertutup rapat, khas mobil listrik masa depan, lengkap dengan logo Mazda yang bisa nyala dan LED di bagian depan. Lampunya kecil, spionnya digital, dan bodinya minimalis tanpa garis yang berlebihan.
Kalau diperhatiin, mobil ini juga dikasih black cladding di bawah bodi, velg yang bentuknya aerodinamis, dan atap kaca panorama yang kasih kesan modern banget. Sementara di bagian belakangnya dibikin agak membulat.
Soal ukuran, Vision-X Compact punya panjang 3.825 mm, lebar 1.795 mm, dan tinggi 1.470 mm dengan jarak sumbu roda 2.515 mm. Artinya, mobil ini sekitar 25 cm lebih pendek dari Mazda2, dan wheelbase-nya juga lebih pendek 5,5 cm.
Masuk ke dalam kabin, nuansa minimalisnya makin terasa. Setirnya model flat-bottom, ada lingkaran digital instrument cluster. Tapi yang menarik, gak ada layar infotainment sama sekali.
Mazda bilang, sistem hiburan dan navigasinya bakal langsung nyatu sama smartphone pengemudi. Jadi, semua kendali ada di tangan atau tepatnya di HP kamu.
Nah, yang paling menarik justru bukan desain atau mesinnya, tapi otak buatan (AI) yang Mazda kembangkan buat mobil ini. Mereka nyebutnya sebagai “empathic AI”, alias kecerdasan buatan yang bisa paham perasaan pengemudinya.
Bukan cuma asisten digital biasa, tapi kayak teman ngobrol yang ngerti suasana hati kamu.
Mazda mau bikin hubungan antara manusia dan mobil jadi lebih menyatu. Misalnya, AI-nya bisa ngomong santai kayak, “Bagus sekali!” pas kamu nyalip kendaraan lain dengan mulus, atau “Ingat kafe yang kamu sebut minggu lalu? Ada jalan pintas seru ke sana, lho.”
Kedengarannya memang agak sci-fi, tapi Mazda serius akan hal ini. Mereka ingin mobil bukan cuma alat transportasi, tapi juga teman perjalanan yang bisa menyesuaikan mood kamu entah itu nyetel lagu pas suasana hati lagi down, atau diam saja waktu kamu pengin tenang.
Meski teknologi itu masih butuh waktu buat diwujudkan, Mazda sudah mulai ambil langkah ke arah sana. Salah satunya, mereka bakal ganti Google Assistant dengan Gemini di update software mendatang.
Katanya sih, Gemini ini bakal lebih pintar, lebih natural diajak ngobrol, dan lebih bisa mengerti konteks dari percakapan.
Jadi, kalau semua ini beneran jadi kenyataan, bisa jadi masa depan berkendara ala Mazda bukan cuma soal performa dan desain yang tapi juga soal chemistry antara kamu dan mobilmu.
Blog
All New Hyundai Santa Fe, SUV Pilihan Keluarga Indonesia

All New Hyundai Santa Fe bisa jadi pilihan SUV yang cocok bagi keluarga Indonesia. SUV 7-seater ini punya fitur keselamatan yang cukup lengkap buat ukuran mobil keluarga modern.
Struktur bodinya dirancang kuat, ditambah teknologi keamanan terbaru yang bikin semua penumpang termasuk di baris kedua tetap terlindungi.
Menariknya, faktor keselamatan jadi salah satu landasan utama dari mobil ini. All New Santa Fe baru saja dapat pengakuan dari Insurance Institute for Highway Safety (IIHS) di Amerika Serikat. Model yang diproduksi setelah November 2024 berhasil dapet predikat TOP SAFETY PICK+ (TSP+) untuk tahun 2025.

Penghargaan itu nunjukin kalau mobil ini punya tingkat perlindungan tinggi, bahkan buat penumpang belakang. Hasil tesnya dapet nilai “good” buat benturan depan dan samping, sistem pencegahan tabrakan pejalan kaki yang efektif siang dan malam, plus lampu utama yang semuanya dinilai “acceptable” atau lebih baik di tiap varian.
Fokus pada keamanan ini bikin Santa Fe makin terlihat sebagai SUV yang bisa diandalkan buat aktivitas harian, apalagi di kondisi jalanan Indonesia yang dinamis.
Selain bodinya yang tangguh, Hyundai juga nyelipin sistem Hyundai SmartSense, kumpulan fitur bantu pengemudi biar tetap waspada di berbagai kondisi jalan. Fitur-fiturnya antara lain:
- Forward Collision-Avoidance Assist (FCA) yang bisa deteksi kendaraan, pejalan kaki, dan pesepeda, lalu bantu ngerem otomatis kalau ada potensi bahaya.
- Blind-Spot Collision-Avoidance Assist (BCA) dan Blind-Spot View Monitor (BVM) buat ngintip area buta, berguna banget pas mau pindah lajur di jalan tol atau kota yang padat.
- Lane Keeping Assist (LKA) supaya mobil tetap di jalur.
- Surround View Monitor (SVM) biar gampang parkir atau bermanuver di tempat sempit.
- Electronic Stability Control (ESC) dan Vehicle Stability Management yang bantu jaga traksi dan stabilitas, terutama pas jalan licin atau menurun.

Kalau bicara soal pengakuan global, All New Santa Fe juga gak kalah bersinar. Mobil ini dinobatkan sebagai Large SUV of the Year di News UK Motor Awards 2025, dan dapet berbagai gelar dari media otomotif besar di Inggris seperti Best Hybrid 7-Seater (WhatCar? Electric Car Awards), SUV of the Year 2024 (TopGear.com), Car of the Year 2025 (Carwow), sampai Best 7-Seater (Auto Trader Drivers’ Choice Awards 2025).
Dari semua penghargaan itu, bisa disimpulkan kalau All-New Hyundai Santa Fe bukan cuma soal desain modern atau fitur canggih, tapi juga soal bagaimana mobil ini dibuat buat menjawab kebutuhan keluarga Indonesia.
NewsBacaan 2 menitMercedes Benz AMG SL 63 Nampang Di Queen Of Tears
BlogBacaan 2 menitIni 5 Lampu Merah Terlama di Indonesia, Kuncinya Cuma Sabar
NewsBacaan 2 menitVF 3 Mini-SUV Elektrik Harganya 227 Jutaan Rupiah
NewsBacaan 3 menitIntip Perbedaan Hyundai Stargazer X
NewsBacaan < 1 menitiCar – Mobil Listrik Apple Batal Diproduksi
NewsBacaan 3 menit8 Fitur GWM Tank 500 Yang Kepake Banget
YouTubeReview Modifikasi Semi-alto Hyundai Creta Prime
NewsBacaan 2 menitFix Harga Wuling Cloud EV Gak Sampe 400 Juta























