Tips
Jangan Asal Terobos Jalan, Kenali dulu Tilang Elektronik!

Siapa yang suka nyelonong di lampu merah? Hati-hati aja kalo lampu merah di daerahmu udah dipasang CCTV sama pengeras suara (TPA). Niatnya mau cepet-cepet malah kena tilang elektronik, lo!
Buat kamu yang belum tau, Indonesia udah nerapin tilang elektronik (ETLE) dari bulan Maret 2021 lalu. Tujuannya buat ningkatin disiplin berkendara plus meminalisir oknum pungli waktu ada pelanggaran di jalan.
Sampe sekarang ada 23 wilayah Polda yang nerapin tilang elektronik. Dimana aja tempatnya? Let’s go kita bahas!
Tilang elektronik itu apa sih?
Tilang elektronik atau electronic traffic law enforcement (ETLE) adalah sistem tilang yang manfaatin kamera CCTV. Sistem ETLE ini pake kamera canggih dan sistem komputerisasi.
Kamera bakal nangkap pelanggaran secara otomatis plus baca plat nomor kendaraan. Data yang udah terekam lewat kamera bakal dikirim ke back office buat diidentifikasi. Nanti, petugas bakal nerbitin surat e-tilang ke alamat pengendara. Jadi, petugas gak perlu lagi berdiri di titik lampu merah buat ngambil tindakan, kan?
Jenis tilang ETLE
Pertanyaannya, apa aja sih yang masuk e-tilang? Menurut Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009, tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) ada 10 tipe pelanggaran yang bisa ditindak. Ini beberapa jenisnya.
- Gak pake sabuk pengaman
- Ngelanggar marka jalan dan rambu lalu lintas
- Pake HP waktu di berkendara
- Ngebut ngelebihi batas maksimal kecepatan
- Nerobos lampu merah
- Lawan arus
- Naik motor gak pake helm
- Boncengan 3 orang
- Naik motor siang hari gak nyalain lampu
Daerah yang udah nerapin tilang elektronik
Seperti yang udah kita singgung tadi. Tilang elektronik ada di beberapa wilayah Polda Indonesia, contohnya berikut ini.
- 98 titik di Polda Metro Jaya
- 5 titik di Polda Riau
- 55 titik di Polda Jawa Timur
- 10 titik di Polda Jawa Tengah
- 16 titik Polda Sulawesi Selatan
- 8 titik di Polda Jambi
- 10 titik di Polda Sumatera Barat
- 4 titik di Polda DIY
- 5 titik di Polda Lampung
- 11 titik di Polda Sulawesi Utara
- 1 titik di Polda Banten
- 21 titik di Polda Jawa Barat
Sekarang udah tau kan gimana proses e-tilang di Indonesia? Jangan lagi nerobos lampu merah pokoknya!
Baca juga: Begini Cara Ngurus Surat Tilang sesuai Warna Slip
Tips
Jangan Cuek, Ini Makna Warna Asap Knalpot pada Mobil Kamu!

Kadang kesibukan bikin kita lupa sama kondisi mobil sendiri. Selama masih bisa nyala dan jalan, ya kita anggap mobil gak kenapa-kenapa.
Padahal, mobil juga butuh perhatian supaya tetap sehat. Makanya servis berkala itu penting, bukan cuma buat formalitas, tapi buat jaga performa sekaligus deteksi dini kalau ada yang gak beres di mesin.
Salah satu hal yang sering diabaikan tapi sebenarnya bisa jadi alarm adalah asap knalpot. Lewat asap itu, mobil seakan kasih kode, buat menunjukkan apakah pembakarannya lagi normal atau diam-diam ada masalah yang bisa bikin repot.
Banyak yang percaya kalau knalpot bersih berarti mobil sehat, padahal belum tentu. Bisa jadi secara kasat mata nggak ada asap aneh, tapi emisinya tetap tinggi dan mengandung polutan berbahaya kayak karbon monoksida (CO) atau nitrogen oksida (NOx).

Jadi mobil yang kelihatan sehat dari luar belum tentu ramah lingkungan. Karena itu, sekarang uji emisi jadi cara paling akurat buat tahu apakah mobil benar-benar dalam keadaan baik.
Tapi sebenarnya, warna asap tetap bisa jadi petunjuk awal. Khusus mobil bensin, normalnya gak ada asap mencolok. Paling hanya keluar uap putih tipis di pagi hari gara-gara embun. Tapi begitu mesin panas, itu biasanya hilang. Nah, kalau warnanya mulai berubah jadi jelas dan tebal, di situ baru kita harus waspada.
Asap putih tebal misalnya. Kalau kamu lihat ini dari knalpot bensin, itu bisa berarti oli ikut kebakar di ruang bakar. Biasanya disebabkan ring piston aus atau telat ganti oli. Di mesin diesel, asap putih pekat sering muncul kalau solar gak kebakar sempurna, entah karena setting pompa BBM atau injeksi yang bermasalah.

Lalu ada asap abu-abu, yang sering dikaitkan dengan katup PCV (Positive Crankcase Ventilation) macet. Ini komponen yang mengatur uap dari ruang mesin ke intake. Kalau macet, pembakaran bisa terganggu dan bikin asap berubah warna.
Yang paling sering bikin panik adalah asap hitam. Kalau ini muncul di mobil bensin, itu tanda pembakaran gak sempurna. Dampaknya? Mobil boros, tarikannya berat, dan kadang muncul gejala ngelitik. Biasanya masalahnya ada di filter udara kotor, injektor, sensor, atau fuel pressure regulator.
Pada akhirnya, semua balik ke satu hal rajin servis berkala. Minimal tiap 6 bulan, biar teknisi bisa cek apakah ada potensi kerusakan sebelum makin parah. Bukan cuma ganti oli, tapi ngecek keseluruhan sistem, terutama bagian mesin.
Tips
Masih Perlukah Kebiasaan Memanaskan Mobil Setiap Hari?

Dulu, banyak yang bilang, “Biar awet, mobil harus dipanasin setiap pagi”. Minimal lima menit, bisa sambil minum kopi atau pas lagi siap-siap ke kantor.
Tapi di era mobil modern, mulai muncul pertanyaan, sebetulnya masih perlu gak sih lakukan ritual itu? Jangan-jangan cuma ikut kebiasaan lama tanpa tahu fungsinya.
Jawaban sederhananya, hal itu gak perlu dilakukan lagi untuk mobil masa kini.
Berdasarkan situs Auto2000, dijelaskan kalau dulu mobil pake sistem karburator, mesin belum secanggih sekarang. Jadi, oli butuh waktu buat naik dari bawah ke seluruh mesin.
Kalau langsung dipakai jalan, takutnya komponen saling bergesekan tanpa pelumasan. Makanya ritual memanaskan mobil jadi hal yang penting.

Nah, beda cerita sama mobil zaman sekarang, teknologinya sudah jauh lebih maju. Mobil saat ini sudah pakai sistem injeksi bahan bakar. Komputer bisa langsung atur campuran bensin dan udara sesuai suhu mesin. Jadi mesin bisa langsung “melek” sejak starter.
Mobil zaman now juga sudah punya sensor suhu dan oli, jadi tahu kapan harus kasih bahan bakar lebih atau kurang. Gak perlu lagi tuh, injek gas saat sedang memanaskan mesin.
Sistem valve adjuster dan oil pump di mobil modern juga lebih canggih. Jadi begitu mesin menyala, oli langsung tersebar keseluruh bagian tanpa perlu menunggu mesin panas terlebih dulu.
Tapi kalau kamu tetap mau panasin mobil, sah-sah aja. Cukup 1 menit aja, tanpa geber. Biar oli benar-benar mengisi ruang mesin dan aki gak kaget.
Jadi, kalau ditanya “Sebenarnya boleh gak sih manasin mobil?” jawabannya “Boleh, tapi bukan hal yang wajib”. Karena yang terpenting bukan memanaskan mesin atau gak setiap hari, tapi rajin servis berkala.
Tips
Rahasia di Balik Warna Lampu Indikator Dashboard Mobil

Pernah pas nyetir tiba-tiba muncul lampu-lampu kecil di dashboard mobil dan kamu langsung panik? Tenang… gak semua lampu indikator berarti mobil kamu rusak. Kuncinya ada di warna lampu indikator, bukan cuma simbolnya aja.
Banyak pengemudi hanya fokus ke gambar atau ikon yang muncul, padahal warna lampu indikator punya arti penting untuk kasih tahu kondisi mobil. Yuk kita bahas.

- Warna Hijau atau Biru — Tandanya Mobil dalam Kondisi Normal 🟢🔵
Kalau muncul lampu indikator berwarna hijau atau biru, kamu boleh tenang. Warna ini biasanya cuma ngasih tahu kalau ada fitur mobil yang sedang aktif.
Contohnya:
- Lampu biru dengan simbol lampu jauh → artinya lampu jauh sedang menyala.
- Lampu hijau dengan arah panah → sein aktif atau lampu kabut menyala.
Jadi kalau lihat warna ini, kamu gak perlu panik. Anggap aja kayak notifikasi “All is well.”

- Warna Kuning atau Oranye — Waspada, Tapi Belum Bahaya 🟠🟡
Nah, kalau indikator warna kuning atau oranye muncul, itu tandanya mobil lagi ngasih peringatan ringan. Gak perlu langsung berhenti mendadak, tapi segera cek kondisinya.
Beberapa contoh umum:
- Check Engine: biasanya terkait sistem mesin atau sensor. Bisa ringan, bisa juga tanda awal masalah.
- Tekanan ban kurang (TPMS) → segera cek tekanan angin ban.
- Traction control aktif → sistem sedang bantu menjaga traksi mobil.
Intinya, warna kuning = “awas, ada yang perlu diperhatikan.” Kalau dibiarkan terlalu lama, bisa jadi masalah serius.

- Warna Merah — Ini Baru Bahaya, Wajib Tindakan Cepat 🔴
Kalau lampu indikator berwarna merah muncul, ini tandanya ada masalah serius yang harus segera ditangani. Biasanya menyangkut sistem penting seperti mesin, rem, atau suhu mobil.
Contoh yang sering muncul:
- Tekanan oli rendah → langsung matikan mesin dan periksa oli.
- Overheat / suhu mesin terlalu tinggi → jangan paksa jalan, bisa bikin mesin rusak.
- Rem tangan aktif atau masalah rem → cek apakah rem tangan belum dilepas atau ada gangguan.
Warna merah ini bukan sekadar “peringatan”, tapi sinyal darurat. Lebih baik berhenti di tempat aman dan cek masalahnya, atau hubungi bengkel atau teknisi.
Kenapa Penting Tahu Warna Indikator Dashboard?
Karena dashboard itu ibarat “bahasa tubuh” mobil kamu. Kalau kamu paham arti warna-warnanya, kamu bisa tahu kapan harus tenang, kapan perlu waspada, dan kapan harus berhenti total.
Selain bikin berkendara lebih aman, kamu juga bisa mencegah kerusakan besar sejak dini. Jadi, mulai sekarang jangan cuma fokus ke simbolnya aja ya.. Lihat juga warnanya.
NewsBacaan 2 menitMercedes Benz AMG SL 63 Nampang Di Queen Of Tears
BlogBacaan 2 menitIni 5 Lampu Merah Terlama di Indonesia, Kuncinya Cuma Sabar
NewsBacaan < 1 menitiCar – Mobil Listrik Apple Batal Diproduksi
NewsBacaan 3 menitIntip Perbedaan Hyundai Stargazer X
NewsBacaan 2 menitVF 3 Mini-SUV Elektrik Harganya 227 Jutaan Rupiah
YouTubeReview Modifikasi Semi-alto Hyundai Creta Prime
NewsBacaan 2 menitLampu DRL Audi A3 Terbaru Bisa Diubah Sesuai Selera
BlogBacaan 3 menitMobil Paling Irit BBM, Harga di bawah Rp 300 jutaan!


















Pingback: Cewek Juga Bisa! Ini Tips Aman Berkendara Motor di Jakarta - Halotomotif
Pingback: Kena Tilang ETLE? Gak Usah Panik. Ini Cara Ceknya! - Halotomotif