News
Bukan Cuma Mobil Listrik, BYD dan DENZA Bisa Jadi Gaya Hidup Premium

Kalau selama ini kamu mikir mobil listrik cuma soal teknologi, inovasi, dan efisiensi, kayaknya kamu harus lihat gimana cara BYD dan DENZA kasih makna ke produk mereka. Ternyata mobil listrik itu gak cuma untuk mobilitas aja, tapi juga bisa jadi bagian dari gaya hidup yang modern dan berkelas.
Tahun ini, BYD dan DENZA ikut meramaikan Jakarta Fashion Week (JFW) 2026, ajang mode paling bergengsi di Indonesia.
Sebagai official partner, DENZA datang bukan cuma buat pamer mobil, tapi juga nunjukin gaya hidup baru yang nyatuin inovasi, mode, dan keberlanjutan. Pada intinya DENZA mau kasih tau kalau mobil listrik sekarang udah bukan cuma alat transportasi, tapi bagian dari gaya hidup modern dan tetap peduli lingkungan.

Kolaborasi Bareng Desainer Lokal
Di panggung JFW 2026, DENZA tampil bareng tiga label fashion kontemporer, Tanah Le Sae, Blanc Studio, dan Suedeson by Kimberly Tandra.
Blanc Studio tampil dengan gaya minimalis lintas gender, Tanah Le Sae hadir dengan nuansa romantis dan penuh sentuhan tangan, sementara Suedeson by Kimberly Tandra kasih sentuhan elegan lewat detail sulaman khasnya.
Kolaborasi ini sekaligus jadi simbol harmoni antara elegansi teknologi, kreativitas busana, dan gaya hidup berkelanjutan.

Pameran Mobil Premium di Tengah Dunia Fashion
Selama event berlangsung dari 27 Oktober sampai 2 November 2025, dua unit DENZA D9 dan satu BYD Sealion 7 hadir di area JFW 2026. Mobil-mobil ini jadi perwujudan konsep Elegance Reimagined, perpaduan antara kemewahan, teknologi, dan keberlanjutan dalam satu paket.
“Melalui Jakarta Fashion Week 2026, kami ingin mendorong kolaborasi antara teknologi dan gaya hidup elegan yang berakar pada nilai keberlanjutan,” kata Luther Panjaitan, Head of Public & Government Relations PT BYD Motor Indonesia.
Luther juga bilang, lewat kolaborasi dengan tiga desainer nasional dan kehadiran kendaraan listrik premium dari DENZA dan BYD, pihaknya mau memberikan pengalaman gaya hidup modern yang lebih berdampak.

Gak cuma dunia fashion dan otomotif, DENZA juga menggandeng Yayasan Puteri Indonesia (YPI) buat memperkuat pesan inspiratif ke generasi muda. Di kesempatan ini, Firsta Yufi Amarta Putri, Puteri Indonesia 2025, ikut tampil buat dukung pesan keberlanjutan dan gaya hidup yang berkelanjutan.
“Ini tentunya menjadi simbol kolaborasi dan inspirasi bagi generasi muda untuk membawa perubahan menuju masa depan yang lebih berkelanjutan. Hal ini menegaskan kesamaan dan integrasi visi yang dimiliki DENZA untuk kehidupan yang lebih baik,” kata Luther.
Buat kamu yang penasaran, dua unit DENZA D9 dan satu BYD Sealion 7 bisa dilihat langsung di Pondok Indah Mall (PIM) 3. Sealion 7 tampil di lantai 2 dengan desain aerodinamis yang kece abis, sedangkan dua DENZA D9 dipajang di area City Hall.
Gak cuma lihat, kamu juga bisa test drive langsung di area Lower Ground (LG) buat ngerasain performa dan kenyamanan mobil listrik premium ini.
Lewat partisipasinya di JFW 2026, BYD dan DENZA mau ngajak kamu buat menyelami makna kalau keberlanjutan itu bukan hanya sebatas fungsi aja tetapi juga bentuk ekspresi dan keindahan.
News
Mobil Listrik Honda 0 a, Punya Desain Unik dan Futuristik

Kalau biasanya mobil listrik dibuat simpel dan efisien, Honda kali ini ingin tampil beda dengan desain yang lebih futuristik lewat model 0 α (Alpha).
SUV konsep Honda ini baru saja tampil perdana di Japan Mobility Show 2025. Gak cuma dipajang, Honda sudah memastikan akan ada versi produksinya, dan tampilannya bakal mirip banget dengan yang sekarang kita lihat.
Honda sendiri menyebut 0 α sebagai “gateway model”, alias pintu masuk ke jajaran mobil listrik seri terbaru mereka, Honda 0 Series.
Di keluarga ini, 0 α bergabung dengan dua model lain yang sudah lebih dulu dikenalin, yaitu 0 Saloon dan 0 SUV. Menariknya, versi produksi 0 α sudah dijadwalkan meluncur tahun 2027, dan akan dipasarkan ke berbagai negara, dengan fokus utama di Jepang dan India.

Kalau dilihat sekilas, desain 0 α memang mirip dengan 0 SUV, tapi dimensinya sedikit lebih kecil. Kalau dilihat tampilannya benar-benar beda dari mobil Honda yang kita kenal selama ini. Bisa dibilang 0 α ini seperti wajah baru Honda di era elektrifikasi.
Punya Desain yang Beda
Bagian depan punya desain khas lampu LED dan DRL, dengan menampilkan logo Honda yang menyala di tengah gril, sekaligus jadi elemen yang langsung menarik perhatian.
Bumper bawahnya juga dibuat lebih tajam, dengan aksen berwarna bodi yang buat tampilannya jadi lebih sporty dan agresif.
Dari samping, bentuknya unik, dengan jendela belakang tinggi dan pilar belakang tebal. Honda kayak sengaja mempertahankan detail seperti panel rocker, pintu rata, dan gagang pintu flush yang rapi menyatu dengan bodi.
Perbedaan paling mencolok mungkin ada di proporsinya, 0 α sedikit lebih pendek, dan tidak punya jendela kecil di belakang pilar C.
Bagian belakangnya juga gak kalah futuristik. Honda kasih sentuhan lampu LED berbentuk huruf U yang memanjang ke arah pintu bagasi, kasih kesan modern sekaligus minimalis.
Menariknya, jendela belakang 0 α dibuat lebih besar, jadi pandangan ke belakang lebih leluasa. Bumper berlekuk di bagian bawah juga kasih nuansa elegan tapi tetap dinamis.

Teknologi Masih Rahasia
Untuk urusan teknis, Honda belum kasih detailnya. Tapi ada petunjuk, besar kemungkinan 0 α akan memakai platform yang sama dengan Afeela EV, mobil listrik hasil kerja sama Honda dan Sony yang juga digunakan oleh 0 Saloon dan 0 SUV.
Jadi, bisa dibilang seluruh keluarga 0 Series ini dibangun di atas pondasi yang sama dengan dua mobil konsep sebelumnya.
Honda juga memastikan bahwa 0 α mengusung filosofi desain “Thin, Light, and Wise”. Artinya, mobil ini akan pakai baterai super tipis dan e-Axle kompak, yang memungkinkan lantai kabin lebih rendah, ruang interior lebih luas, tapi tetap punya ground clearance aman buat jalanan harian.
Soal performa, walau belum ada data resmi, 0 α kemungkinan besar bakal punya jangkauan sekitar 300 mil atau 483 km dalam sekali isi daya.
Semua model di seri ini juga dikabarkan akan membawa fitur otonom Level 3, lengkap dengan mode “eyes-off” untuk menghadapi kemacetan di jalan tol. Jadi, pengemudi bisa benar-benar lepas tangan dalam kondisi tertentu.
Selain itu, dua “saudara” 0 α, 0 Saloon dan 0 SUV sudah dipastikan pakai port pengisian daya NACS. Namun, belum jelas apakah 0 α juga akan mengadopsi standar yang sam

Era Baru Honda
Melihat desain dan teknologi 0 α, kayaknya Honda lagi benar-benar siapin perubahan besar. Dari tampilannya yang futuristik, sampai pendekatan desain yang benar-benar beda.
Kalau benar versi produksinya nanti mirip seperti konsep yang kita lihat sekarang, sepertinya dunia otomotif bakal punya satu lagi SUV listrik keren yang siap mengaspal di jalan. Gimana menurut kalian?
News
Volkswagen ID. Buzz World Tour, Dari Hannover ke Indonesia

Petualangan seru dari Volkswagen akhirnya mampir juga ke Indonesia! Lewat ekspedisi ID. Buzz World Tour listrik legendaris dari Jerman ini sukses menempuh perjalanan lebih dari 80.000 kilometer, melintasi 75 negara di lima benua.
Di balik kemudi ada Rainer Zietlow, orang yang udah langganan keliling dunia pakai mobil Volkswagen dan bahkan sudah mencatat berbagai rekor dunia.
Perjalanan ini dimulai dari markas besar Volkswagen Commercial Vehicles di Hannover, Jerman, sejak 1 Juli 2025. Perjalanan ini bukan sekadar ekspedisi keliling dunia. Buat Volkswagen, ini pembuktian akan ketangguhan mobil listrik yang mampu naklukin setiap tantangan.

Perjalanan Dari Jerman ke Indonesia
Ekspedisi ini juga dibuat buat ngerayain 75 tahun Volkswagen Bus. Sepanjang perjalanan, ID. Buzz menghadapi berbagai kondisi ekstrem, mulai dari jalanan padat di Eropa, medan pegunungan Asia, gurun Afrika yang super panas, sampai daerah pelosok dengan minim stasiun pengisian daya.
Zietlow, yang juga pendiri Challenge4 GmbH, memimpin ekspedisi dengan visi mau nunjukin ke dunia kalau mobilitas berkelanjutan gak sebatas konsep masa depan, tapi juga bisa jadi kenyataan.
FYI, Zietlow ini sudah pecahin delapan rekor dunia Guinness, dan sejak 2005 selalu setia menjajal lintas benua bareng Volkswagen. Kali ini, lewat ID. Buzz World Tour, Zietlow incar rekor baru, negara terbanyak yang dikunjungi pakai mobil listrik dalam satu perjalanan.

Indonesia Jadi Titik Penting
Indonesia bukan cuma jadi tempat singgah, tapi bagian penting dari ekspedisi global ini. Setelah masuk lewat Pelabuhan Tanjung Priok, ID. Buzz lanjut jalan ke Semarang, Surabaya, sampai Bali, menikmati jalanan dan pemandangan khas Nusantara.
Dengan dukungan teknologi fast charging sampai 200 kW yang mampu isi daya 10-80 persen hanya dalam 30 menit. ID. Buzz kasih bukti kalau mobil listrik juga andal buat perjalanan panjang.
“Bagi saya, Indonesia adalah salah satu bagian paling menarik dari perjalanan ini. Kondisi jalan yang beragam, dari perkotaan sampai lintasan antarprovinsi, jadi pembuktian nyata kemampuan ID. Buzz sebagai kendaraan listrik yang tangguh dan efisien,” kata Zietlow.
Ini juga bukan pertama kalinya Zietlow keliling Indonesia. Tahun 2012, dia pernah menempuh rute dari Melbourne (Australia) ke St. Petersburg (Rusia) pakai Volkswagen Touareg.

ID. Buzz sendiri jadi simbol warisan legendaris yang dibungkus teknologi masa depan. Mobil ini dibekali motor listrik 210 kW dengan torsi 560 Nm, bisa ngebut dari 0–100 km/jam cuma dalam 7,9 detik.
Di bagian kabin ada Electrochromic Panoramic Smart Glass Roof, sistem 3-zone Air Care Climatronic, dan kursi dengan pemanas terpisah buat baris depan-belakang. Kursi baris ketiga bisa dilipat atau dicopot kalau butuh ruang ekstra.
Fitur hiburannya lengkap, punya layar sentuh 12,9 inci, App-Connect Wireless buat Apple CarPlay dan Android Auto, audio Harman Kardon 12+1 speaker, plus fitur keselamatan kayak Adaptive Cruise Control (ACC) dan Emergency Braking Front Assist.
Biar pemiliknya makin tenang, Volkswagen juga kasih paket kepemilikan bebas khawatir buat ID. Buzz, mulai dari gratis wall charging 11 kW, servis gratis 5 tahun atau 100.000 km, garansi baterai 8 tahun atau 160.000 km sampai garansi suku cadang 4 tahun atau 100.000 km.
Blog
Citroën Comeback! Siap Balapan di Dunia Listrik Formula E

Siapa yang gak kenal Citroën? Merek asal Prancis ini udah lama banget jadi legenda di dunia balap dari Rally Raid sampai WRC dan WTCC. Nah, sekarang Citroën resmi terjun ke ABB FIA Formula E World Championship, alias ajang balap mobil listrik paling bergengsi di dunia.
Buat Citroën, ajang ini sekaligus jadi penegasan komitmennya terhadap mobilitas berkelanjutan, inovasi dan tanggung jawab lingkungan.
“Kami sangat bangga bisa bergabung dengan Formula E,” kata Xavier Chardon, CEO Citroën.
Menurutnya, ajang ini jadi bukti keseriusan Citroën buat dukung mobilitas berkelanjutan alias dunia otomotif yang lebih hijau dan ramah lingkungan.

“Kami ingin bawa semangat yang sama seperti saat Citroën menorehkan sejarah di Rally Raid, WRC dan WTCC. Semangat untuk terus belajar, berkembang, dan meraih kemenangan,” kata Xavier.
Dan karena Formula E digelar di pusat kota besar dunia, Citroën juga bisa berkesempatan makin deket sama generasi muda yang dinamis dan terkoneksi secara digital.
Mobil Balap Canggih : GEN3 Evo
Citroën bakal turun dengan GEN3 Evo single-seater, dikembangkan bareng Stellantis Motorsport di bawah arahan Cyril Blais.
Mobil ini beneran buas tenaga puncaknya 350 kW (470 hp) dan akselerasi 0–100 km/jam cuma 1,86 detik!

Lebih keren lagi, mobil ini bisa recharge energi sampai 50 persen selama balapan. Mobil ini jadi simbol inovasi dan laboratorium nyata bagi pengembangan teknologi di masa depan.
“Kami tidak sekadar merancang mobil balap, kami membangkitkan kembali semangat Citroën di ajang paling visioner di dunia,” kata Jean Marc Finot, Direktur Stellantis Motorsport.
Duo Pembalap Juara Dunia Siap Tempur
Citroën akan bawa dua pembalap top dunia, yaitu Jean-Éric Vergne, juara ganda Formula E asal Prancis dan Nick Cassidy, runner-up Formula E 2024–2025 dari Selandia Baru.
Vergne bilang, “Saya bangga bisa bergabung dengan Citroën, yang ,merupakan merek ikonik asal Prancis. Saya akan bawa semua pengalaman saya di Formula E untuk bantu Citroën meraih hasil terbaik di musim debut ini”.

Sementara Cassidy nambahin, “Bergabung dengan Citroën adalah kesempatan luar biasa. Kami punya sumber daya, tim, dan semangat yang dibutuhkan untuk membangun masa deoan yang kuat di Formula E.
Walau turun di ajang balap listrik, Citroën gak ninggalin identitas khasnya.
Mereka pakai livery trikolor merah, putih, biru yang didesain langsung oleh Citroën Design Centre.
Desain ini merefleksikan semangat teknologi, gairah kompetisi, dan keanggunan khas Prancis yang melekat pada setiap detail mobil balap Citroën.

Lebih dari Sekadar Balapan
Buat Citroën, Formula E bukan cuma soal siapa yang paling cepat. Tapi juga wadah buat riset teknologi kendaraan listrik masa depan mulai dari efisiensi baterai, sistem manajemen energi, sampai optimalisasi inverter.
Hasilnya nanti bisa langsung diterapin ke mobil listrik Citroën seperti ë-C3 atau Citroën Ami.
Selain itu, Citroën juga komit buat operasi yang ramah lingkungan pakai energi terbarukan, ban dari bahan daur ulang, dan logistik rendah emisi. Jadi semua benar-benar sejalan sama visi mobilitas hijau berkelanjutan.
Tahun 2025–2026 bakal jadi awal perjalanan baru Citroën di Formula E World Championship.
Melalui partisipasi ini, Citroën menegaskan komitmen menghadirkan performa tinggi, efisiensi energi dan teknologi elektrifikasi yang berkelanjutan bagi masa depan mobilitas digital.
NewsBacaan 2 menitMercedes Benz AMG SL 63 Nampang Di Queen Of Tears
BlogBacaan 2 menitIni 5 Lampu Merah Terlama di Indonesia, Kuncinya Cuma Sabar
NewsBacaan < 1 menitiCar – Mobil Listrik Apple Batal Diproduksi
NewsBacaan 3 menitIntip Perbedaan Hyundai Stargazer X
NewsBacaan 2 menitVF 3 Mini-SUV Elektrik Harganya 227 Jutaan Rupiah
NewsBacaan 2 menitLampu DRL Audi A3 Terbaru Bisa Diubah Sesuai Selera
YouTubeReview Modifikasi Semi-alto Hyundai Creta Prime
BlogBacaan 3 menitMobil Paling Irit BBM, Harga di bawah Rp 300 jutaan!



















