Blog
Citroën Comeback! Siap Balapan di Dunia Listrik Formula E
Siapa yang gak kenal Citroën? Merek asal Prancis ini udah lama banget jadi legenda di dunia balap dari Rally Raid sampai WRC dan WTCC. Nah, sekarang Citroën resmi terjun ke ABB FIA Formula E World Championship, alias ajang balap mobil listrik paling bergengsi di dunia.
Buat Citroën, ajang ini sekaligus jadi penegasan komitmennya terhadap mobilitas berkelanjutan, inovasi dan tanggung jawab lingkungan.
“Kami sangat bangga bisa bergabung dengan Formula E,” kata Xavier Chardon, CEO Citroën.
Menurutnya, ajang ini jadi bukti keseriusan Citroën buat dukung mobilitas berkelanjutan alias dunia otomotif yang lebih hijau dan ramah lingkungan.

“Kami ingin bawa semangat yang sama seperti saat Citroën menorehkan sejarah di Rally Raid, WRC dan WTCC. Semangat untuk terus belajar, berkembang, dan meraih kemenangan,” kata Xavier.
Dan karena Formula E digelar di pusat kota besar dunia, Citroën juga bisa berkesempatan makin deket sama generasi muda yang dinamis dan terkoneksi secara digital.
Mobil Balap Canggih : GEN3 Evo
Citroën bakal turun dengan GEN3 Evo single-seater, dikembangkan bareng Stellantis Motorsport di bawah arahan Cyril Blais.
Mobil ini beneran buas tenaga puncaknya 350 kW (470 hp) dan akselerasi 0–100 km/jam cuma 1,86 detik!

Lebih keren lagi, mobil ini bisa recharge energi sampai 50 persen selama balapan. Mobil ini jadi simbol inovasi dan laboratorium nyata bagi pengembangan teknologi di masa depan.
“Kami tidak sekadar merancang mobil balap, kami membangkitkan kembali semangat Citroën di ajang paling visioner di dunia,” kata Jean Marc Finot, Direktur Stellantis Motorsport.
Duo Pembalap Juara Dunia Siap Tempur
Citroën akan bawa dua pembalap top dunia, yaitu Jean-Éric Vergne, juara ganda Formula E asal Prancis dan Nick Cassidy, runner-up Formula E 2024–2025 dari Selandia Baru.
Vergne bilang, “Saya bangga bisa bergabung dengan Citroën, yang ,merupakan merek ikonik asal Prancis. Saya akan bawa semua pengalaman saya di Formula E untuk bantu Citroën meraih hasil terbaik di musim debut ini”.

Sementara Cassidy nambahin, “Bergabung dengan Citroën adalah kesempatan luar biasa. Kami punya sumber daya, tim, dan semangat yang dibutuhkan untuk membangun masa deoan yang kuat di Formula E.
Walau turun di ajang balap listrik, Citroën gak ninggalin identitas khasnya.
Mereka pakai livery trikolor merah, putih, biru yang didesain langsung oleh Citroën Design Centre.
Desain ini merefleksikan semangat teknologi, gairah kompetisi, dan keanggunan khas Prancis yang melekat pada setiap detail mobil balap Citroën.

Lebih dari Sekadar Balapan
Buat Citroën, Formula E bukan cuma soal siapa yang paling cepat. Tapi juga wadah buat riset teknologi kendaraan listrik masa depan mulai dari efisiensi baterai, sistem manajemen energi, sampai optimalisasi inverter.
Hasilnya nanti bisa langsung diterapin ke mobil listrik Citroën seperti ë-C3 atau Citroën Ami.
Selain itu, Citroën juga komit buat operasi yang ramah lingkungan pakai energi terbarukan, ban dari bahan daur ulang, dan logistik rendah emisi. Jadi semua benar-benar sejalan sama visi mobilitas hijau berkelanjutan.
Tahun 2025–2026 bakal jadi awal perjalanan baru Citroën di Formula E World Championship.
Melalui partisipasi ini, Citroën menegaskan komitmen menghadirkan performa tinggi, efisiensi energi dan teknologi elektrifikasi yang berkelanjutan bagi masa depan mobilitas digital.